Jaringan Narkoba Lintas Provinsi Digaruk Polda Kalsel, 1 Kuintal Sabu dan 60 Tersangka Diamankan

Fredy Pratama merupakan gembong narkoba kelahiran Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada 25 Juni 1985.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Kompas.com/Andi Muhammad Haswar
JARINGAN NARKOBA : Kapolda Kalsel dan jajaran memperlihatkan barang bukti narkoba dalam konfrensi pers di Polda Kalsel, Kamis (11/9/2025). Polisi mengamankan 60 tersangka dan 1 kuintal sabu dari jaringan Freddy Pratama 

TRIBUNJOGJA.COM, BANJARBARU – Upaya penyelundupan narkoba dalam jumlah besar oleh jaringan lintas provinsi yang terafilisasi dengan Freddy Pratama berhasil digagalkan oleh Direktorat Reserse Narkoba Polda Kalimantan Selatan (Kalsel).

Total ada 101,6 kilogram sabu yang diamankan oleh polisi.

Selain itu juga ad 11.973 butir ekstasi dan 134 serbuk ekstasi yang turut diamankan.

Sementara tersangka yang berhasil diringkus dalam jaringan ini sebanyak 60 orang.

Fredy Pratama merupakan gembong narkoba kelahiran Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada 25 Juni 1985.

Dia menjadi salah satu buronan aparat kepolisian karena menjadi pemasok narkoba dari luar negeri ke wilayah Indonesia.

Dikutip dari Kompas.com, Kapolda Kalsel, Irjen Polisi Rosyanto Yudha Hermawan mengatakan 60 tersangka yang diamankan ini merupakan hasil dari pengungkapan 45 laporan polisi.

Mereka masih terafiliasi dengan jaringan Freddy Pratama.

“Ini dari 45 laporan polisi dan masih terafiliasi dengan jaringan dengan DPO kita Freddy Pratama,” ujar Yudha dalam konferensi pers, Kamis (11/9/2025). 

Baca juga: Lelang 4 Jabatan Kepala OPD di Sleman Ramai Peminat 

“Dengan jumlah barang bukti tersebut, kami mengamankan sebanyak 60 orang tersangka, seorang di antaranya wanita,” beber Yudha.

Yudha mengungkapkan, dalam menjalankan aksinya, para pelaku ini menyelundupkan narkoba melalui jalur darat dan laut.

Narkoba itu kemudian dijual oleh para pelaku tidak hanya di wilayah Kalsel saja, namun juga ke sejumlah kota-kota besar di Indonesia.

“Ini memang jaringan antarprovinsi, ada yang dari Kalimantan Barat, Semarang, Banjarmasin. Serta ada dari Aceh, Medan, Jakarta dan Makassar,” jelasnya. 

Ia menambahkan, Kalsel masuk empat besar daerah dengan tingkat penyalahgunaan narkoba tertinggi di Indonesia.

Karena itu, pihaknya mendorong kerja sama semua pihak untuk menekan peredaran narkoba.

“Mari kita sama-sama memerangi narkoba ini guna mewujudkan generasi muda yang sehat menuju Indonesia emas 2045,” pungkas Yudha.  (*)

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved