Sumbu Filosofi Yogyakarta
Sejarah Alun-alun Utara, Pernah Jadi Tempat Pengaduan Warga kepada Sang Raja
Lokasi Alun-alun Utara juga berdekatan dengan lokasi incaran wisatawan seperti Masjid Gedhe, sentra Gudeg Wijilan, sentra wisata Malioboro
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Bunga Kartikasari
"Di janturan pewayangan memang Alun-Alun itu diberi pagar pacak suji. Kalimatnya begini 'ing pagelaran andher para bupati kliwon wedana penewu mantri, beg amber ambalabar dumugi sakjawining taratag kaya ndoyong-ndoyongna pacak sujining alun-alun kadheseg wadya ingkang samya nangkil'," ungkapnya.
Pagar tersebut, lanjutnya, dibuat seperti yang ada di pagelaran Keraton Yogyakarta.
Terbuat dari bahan besi, dengan motif pacak suji, dengan warna hijau pare anom senada dengan warna yang ada di pagelaran.
Baca juga: Sejarah dan Arti Nama Jalan Malioboro, Destinasi Wisata Favorit Wisatawan dan Warga Jogja
Selanjutnya, meski telah dibangun pagar nantinya akan tetap ada akses keluar masuk sebanyak 3 buah pintu.
"Kan tetap ada pintu kalau ada kegiatan yang telah koordinasi dengan pihak Keraton (bisa masuk). Kita dalam rangka mengembalikan itu termasuk penanda keistimewaan Yogyakarta," ucapnya.
Ia menegaskan bahwa sementara ini, pembangunan pagar hanya dilaksanakan di Alun-Alun Utara.
"Sementara itu. kalau lain-lain belum ada wacana ke sana," ungkapnya.
Terpisah, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan tujuan dibangunnya pagar mengitari Alun-Alun adalah untuk mengembalikan kembali bentuk bangunan yang dulu.
"Dulu-dulu, awal Alun-Alun itu dipageri. Tidak hanya Alun-Alun. Tembok mau masuk Rotowijayan, Yudhonegaran, mau ke utara ke Kantor Pos itu dulu ada pintu gerbang semua. Hanya karena berganti jumeneng (bertahta) dan zamannya (menjadi) seperti sekarang," bebernya.
Sultan pun memastikan, meski dilengkapi pagar, Alun-Alun tetap bisa diakses masyarakat.
"Tetep ada pintu. Kalau ada acara untuk gerebeg dan sebagainya (biar) tetap bisa," pungkasnya.
Nah, itulah sejarah dan fungsi Alun-alun Utara, Tribunners.
Untuk menjaga budaya, Alun-alun Utara ini harus tetap dilestarikan dan dirawat hingga sedemikian rupa.
( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )
Alun-alun Utara
Sejarah Alun-alun Utara
Filosofi Alun-alun Utara
Fungsi Alun-alun Utara
Keraton Yogyakarta
Kasultanan Yogyakarta
Keraton Kasultanan Yogyakarta
Sumbu Filosofi Yogyakarta
Tribunjogja.com
Promosikan World Heritage, 73 Delegasi dari Malaysia Diajak Tour Sumbu Filosofi |
![]() |
---|
Sumbu Filosofi Jadi Warisan Dunia, Trans Jogja Belum Berencana Tambah Rute |
![]() |
---|
Sri Sultan Hamengku Buwono X Ingin Sumbu Filosofi Berdampak Positif ke Seluruh Lapisan Masyarakat |
![]() |
---|
Layani Tur Gratis di Kawasan Sumbu Filosofi, Disbud DIY Sediakan 2 Unit Bus Jogja Heritage Track |
![]() |
---|
Pemda DIY Bakal Bentuk Sekretariat Bersama untuk Kelola Kawasan Sumbu Filosofi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.