Ilmu Praktis Lebih Digemari Anak Muda, Komunikasi Jadi Prodi Idola Mahasiswa Baru UMY

Prodi-prodi layaknya Ilmu Komunikasi dalam kurun enam tahun terakhir, menghadirkan persaingan ketat di antara calon mahasiswa baru

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUN JOGJA/AZKA RAMADHAN
Rektor UMY, Prof Gunawan Budiyanto, dalam agenda Bincang Pendidikan bersama Tribun Jogja, Senin (8/5/2023) siang. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Program studi Ilmu Komunikasi masih menjadi idola bagi para mahasiswa baru di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).

Kecenderungan anak muda masa kini yang lebih menggemari ilmu-ilmu praktis pun diyakini melatarbelakangi hal tersebut.

Rektor UMY, Prof. Gunawan Budiyanto, menuturkan tren anak muda untuk kuliah terbilang masih tinggi, namun bukan pada ilmu-ilmu yang 'serius'.

Praktis, prodi-prodi layaknya Ilmu Komunikasi dalam kurun enam tahun terakhir, menghadirkan persaingan ketat di antara calon mahasiswa baru.

"Tahun kemarin kami menerima pendaftar di Ilmu Komunikasi itu mencapai 3.900 calon mahasiswa dan yang bisa kami tampung hanya 380 saja," tandasnya, di sela agenda Bincang Pendidikan bersama Tribun Jogja, Senin (8/5/2023) siang.

Setelah Ilmu Komunikasi, prodi berikutnya yang jadi favorit calon mahasiswa baru adalah Kedokteran, selaras dengan tren di perguruan tinggi lainnya.

Gunawan pun menyebut, pola pikir calon mahasiswa baru saat ini bisa dibilang sudah mengalami pergeseran dibanding generasi sebelumnya.

"Dulu, kuliah itu kan, tujuannya biar jadi orang pintar. Sekarang, kuliah untuk menghasilkan uang, making the money, kan, begitu," ungkapnya.

"Misalnya mahasiswa baru yang ambil kuliah di bidang teknologi informasi. Mereka kuliah bukan untuk jadi teknisi handal, tapi karena ingin buka perusahaan sendiri nanti," imbuh Gunawan.

Lebih lanjut, ia memaparkan, UMY membuka proses pendaftaran mahasiswa baru sejak awal Januari 2023 silam, dengan kuota sekitar 5.200 orang.

Beberapa jalur yang bisa ditempuh antara lain, jalur prestasi akademik, beasiswa non akademik, beasiswa kader persarikatan Muhammadiyah, beasiswa hafiz quran, dan Computer Base Test (CBT).

"CBT diberi tiga kali kesempatan, kalau tidak lolos bisa beralih ke jalur lainnya. Sampai sejauh ini, kami sudah menerima sekitar 30 persen dari target, atau 1.500 mahasiswa baru," urainya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved