Berita Kota Yogya Hari Ini

SIMAK Ini Rekayasa Lalu Lintas di Kawasan Malioboro Selama Libur Lebaran 2023

Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta memprediksi 173 kendaraan pribadi pemudik dan wisatawan masuk ke wilayahnya selama libur lebaran mendatang

|
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Azka Ramadhan
Lalu lintas Kawasan Malioboro, Kota Yogya, Kamis (13/4/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta memprediksi 173 ribu kendaraan pribadi pemudik dan wisatawan masuk ke wilayahnya selama libur lebaran mendatang.

Alhasil, sejumlah rekayasa lalu lintas pun disiapkan untuk mengelola peningkatan volume kendaraan, demi mereduksi kemacetan.

Kabid Angkutan Jalan dan Keselamatan Lalu Lintas Dishub Kota Yogyakarta, Harry Purwanto, menyampaikan, prakiraan kendaraan itu selaras dengan hasil survei yang dilaksanakan instansinya.

Baca juga: Senangnya Hati Safari, Motor Ninja yang Hilang Sebulan di Sleman Akhirnya KembaliĀ 

Bukan tanpa alasan, selama ini Kota Yogyakarta masih menjadi satu di antara tujuan utama para pemudik, untuk bertamasya.

"Jadi, kendaraan yang diprediksi masuk Kota Yogyakarta sekitaran 173 ribu, tujuan utamanya pasti ke kawasan Malioboro itu," tandas Harry, Jumat (14/4/2023).

Dengan panjang Jalan Malioboro yang hanya 1,2 kilometer, serta melingkar giratori 5,2 kilometer, maka dipastikan kemacetan parah terjadi ketika seluruhnya masuk ke sana.

Sehingga, rekayasa lalu lintas wajib diterapkan Dishub bersama aparat kepolisian agar kenyamanan pengunjung pun tidak terganggu.

"Pertama dari H-3 sampai H+5 (19-27 April) car free night pukul 18.00-21.00 WIB dihapuskan sementara. Tapi, semisal ada peningkatan arus yang signifikan, kami berlakukan sistem buka tutup," cetusnya.

Selain itu, ketika volume kendaraan yang masuk ke kawasan Malioboro butuh pengelolaan khusus, maka pihaknya bakal menerapkan skema satu pintu.

Dalam artian, dari tiga pintu masuk menuju Malioboro, hanya satu saja yang dapat diakses pengunjung, sehingga kepadatan berlebihan pun dapat diminimalisir.

"Pintu masuknya, kan, dari Tugu, Kleringan dan Jalan Mataram. Kalau sudah terlalu padat, pintu masuknya kita buka dari Jalan Mataram saja. Tapi, itu tidak permanen, kalau sudah landai, ya, dibuka lagi," katanya.

"Biasanya mulai H+3 itu memuncak, karena H+1 dan H+2 itu masih banyak acara keluarga, baru di hari berikutnya mulai berwisata, jalan-jalan ke luar, ya, termasuk ke Malioboro," tambah Harry. (aka)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved