Mutiara Ramadan
Perbanyak Doa
Beruntunglah orang mukmin itu berada dalam dua keadaan dan keduanya baik. Jika mendapatkan kemudahan atau kesenangan ia bersyukur.
Selain itu dalam berdoa dilakukan dengan lemah lembut. “Berdoalah kepada Rabb-mu dengan berendah diri dan suara lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. (Q.s. Al-Araaf ayat 55).
Ketika berdoa harus disertai tadharru’ (merendahkan diri) karena memang sepantasnya demikian, kita hanya makhluk yang lemah, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Jangan sampai justru kita mendikte Allah. Bukankah Allah Maha Tahu?
Nabi Musa pernah berdoa ketika didera kepayahan dan kelaparan. “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku sangat membutuhkan setiap kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku” (Al-Qashash ayat 24). Doa yang diucapkan sangat santun.
Doa hendaknya diucapkan penuh yakin, penuh harap, dan penuh pinta sekaligus takut pada Allah. Jangan sampai kita berdoa serinci-rincinya seakan khawatir Allah mengabulkan doa tak sesuai skenario kita. Astagfirullah, seolah apa yang kita pikirkan adalah yang terbaik.
Bagaimana kalau berdoa untuk urusan remeh? Sungguh segala sesuatu yang terjadi itu terjadi atas izin Allah, tidak boleh kita meremehkan kebaikan-kebaikan walau itu kecil. Perbanyak mohon ampun karena seringkali kita lupa menghiutng dosa-dosa kita.
Ketika kita sudah berdoa kepada Allah, jangan berharap kepada selain Allah.Q.s. Ar-Rahman ayat 29, “Semua yang ada di langit dan bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan.”
Maka sudah seharusnya kita meminta dengan sepenuh hati disertai tawakal kepada Allah. Pergunakan bulan Ramadan sebaik-baiknya dengan mmeperbanyak berdoa kepada Allah. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.