Ngabuburit dengan Slingshot di Bazaar Ramadan Purbosari Gunungkidul

Permainan Slingshot ini bisa dinikmati di Taman Puri yang bersebelahan langsung dengan area bazaar Ramadan

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Alexander Ermando
Pengunjung mencoba bermain Slingshot atau ketapel di Taman Puri, yang bersebelahan dengan bazaar Ramadan Purbosari, Gunungkidul 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Bazaar Ramadan di Pedukuhan Purbosari, Wonosari, Gunungkidul kembali digelar tahun ini.

Namun, ada atraksi yang berbeda bahkan menarik untuk dicoba oleh para pengunjung.

Atraksi tersebut adalah bermain Slingshot. Permainan ini mirip dengan ketapel, namun dengan alat yang lebih modern.

Anggota Karang Taruna Purbosari, Joko Sutopo, mengatakan slingshot jadi atraksi baru bagi para pengunjung sambil menunggu waktu berbuka puasa. Permainan ini pun tersedia secara gratis.

"Bisa buat latihan juga, karena nanti ada yang mengajari," kata Joko ditemui pada Rabu (29/03/2023) lalu.

Permainan Slingshot ini bisa dinikmati di Taman Puri yang bersebelahan langsung dengan area bazaar.

Taman sendiri baru dibuka dan langsung dimanfaatkan untuk memeriahkan momen Ramadan tahun ini.

Bazaar Ramadan bertajuk "Purbosari Ngabuburit" ini merupakan yang kedua kalinya digelar.

Joko mengatakan pihaknya memperluas ruang ekspresi warga di gelaran kedua ini.

"Warga bisa memanfaatkan kreativitas, ekonomi, bahkan keseniannya di Purbosari Ngabuburit," jelasnya.

Kesenian Gejog Lesung yang tahun lalu jadi daya tarik utama kini juga kembali ditampilkan.

Para ibu dari Purbosari memainkan alat musik tradisional tersebut dan membawakan sejumlah lagu.

Pertunjukan Gejog Lesung yang memeriahkan Purbosari Ngabuburit di Wonosari, Gunungkidul, belum lama ini
Pertunjukan Gejog Lesung yang memeriahkan Purbosari Ngabuburit di Wonosari, Gunungkidul, belum lama ini (Tribun Jogja/ Alexander Ermando)

Tahun ini ada 24 stan yang dihadirkan di Purbosari Ngabuburit.

Joko tak menampik jika jumlahnya lebih sedikit dibanding tahun lalu, namun produk yang dihadirkan lebih bervariatif.

"Sebab tidak hanya jajanan tradisional dan kekinian, tapi juga ada produk kerajinan dan busana juga," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved