Kasus Mutilasi di Sleman

Sosok Korban Mutilasi di Sleman di Mata Tetangga : Orangnya Grapyak

AI dikenal sebagai pribadi yang grapyak, serta ramah pada tetangga dan siapapun.

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA/MIFTAHUL HUDA
Seorang relawan turut membantu membawa peti jenazah ke rumah duka korban mutilasi, Senin (20/3/2023) 

“Keluarga AI itu juga cukup kuat dalam hal agama. AI sendiri kan teman anak saya di SMP Muhammadiyah dulu. Anak saya di Cikarang dan sempat WhatsApp setelah ada kejadian itu,” beber dia.

Tidak hanya itu, Kotong cukup kenal pakdhe dari korban yang cukup aktif di masjid.

“AI tinggal di Suryoputran itu kalau gak salah sama ibunya dan budenya. Saya sering ketemu pagi-pagi itu, juga sama anak AI. Mereka juga baru 4-5 tahunan di sini,” tuturnya.

Sebelumnya, keluarga korban memang tinggal di Ngadisuryan, Kalurahan Patehan, Kemantren Kraton.

Mereka pun pindah ke daerah Suryoputran, Kalurahan Panembahan, Kemantren Kraton, Kota Yogyakarta.

“Saya lupa kapan tepatnya. Sebelum pindah ke Suryoputran ini, mereka tinggal di Ngadisuryan itu. Nah, saya yang angkat-angkat kursi itu pas pindah dari rumah lama ke rumah sekarang,” terangnya.

Hingga kini, ibunda korban juga belum membeli kue dari istri Kotong.

Dia paham, situasi memang sedang tidak enak.

“Paling gak ya, kalau orang Jawa itu ada seminggu berduka. Kami juga ikut berduka. Semoga arwah korban diterima Allah SWT,” tutupnya.

Raden Murti Buntoro, Lurah Panembahan, mengatakan AI diketahui berdomisili di RT 29 RW 9 Suryoputran, Panembahan, Kraton.

Namun begitu, di KTP ia masih tertulis sebagai warga Patehan. 
 
"Untuk domisili pastinya dari keluarga mengatakan di sini (Panembahan). Saya kurang tahu tentang AI, hanya tahu dia tinggal di sini,” tuturnya.

Baca juga: Pengakuan Awal Pelaku Mutilasi di Penginapan Pakem Sleman, Korban di Jemput di Kota Jogja

ALUMNI SEKOLAH DONASI

Alumni SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta, tempat dulu AI bersekolah akan mengirimkan donasi untuk anak-anak korban.

“Alumni sudah kirim donasi ke satu orang untuk dikumpulkan dan akan dibawa ke rumah duka besok,” ujar Ferry, seorang alumni SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta.

AI adalah alumni yang lulus tahun 2006.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved