Pemda DIY Tunggu Penetapan Sumbu Filosofi Sebagai Warisan Budaya Tak Benda UNESCO

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemda DIY telah mengirimkan berkas pengajuan sumbu filosofi sebagai warisan budaya dunia tak benda kepada UNESCO.

Kepala Dinas Kebudayaan DIY Dian Lakshmi Pratiwi mengatakan, kepastian keikutsertaan DIY dalam sidang penetapan UNESCO di Riyadh, Arab Saudi pada September 2023 mendatang akan diumumkan sekitar bulan April 2023.

"Masih menunggu, paling nanti habis Lebaran. Kita pastikan dokumen sudah aman di-handle oleh kedutaan besar UNESCO kita yang ada di Paris. Sudah dikirimkan juga ke world heritage center," kata Dian, Minggu (19/3/2023).

Dia menjelaskan, pengajuan nominasi ini sangat penting bagi Yogyakarta.

Karena menjelaskan bagaimana outstanding universal value bertajuk The Cosmological Axis of Yogyakarta and Its Historic Landmarks yang merupakan warisan salah satu leluhur dan pahlawan bangsa, Pangeran Mangkubumi.

Peninggalannya akan dilindungi, dilestarikan dan dikelola dengan baik untuk generasi sekarang dan mendatang.

Nilai historis dan filosofinya tidak akan hilang dan terus terjaga dari generasi ke generasi.

Salah satunya adalah dengan mengatur secara ketat pembangunan dan perubahan yang akan dilakukan di kawasan sumbu filosofi.

"Karena dengan operasional guide linenya UNESCO itu lebih rigid sehingga kita suka tidak suka itu mengikuti prosedur yang pada dasarnya untuk memelihara dan menguatkan nilai-nilai itu," jelasnya.

Menurutnya, Sri Sultan HB X menganggap bahwa penetapan warisan budaya dunia adalah sebuah bonus.

Yang terpenting adalah segala proses yang dijalani untuk mendapatkan status penetapan tersebut.

"Proses itu lebih penting daripada sekadar mendapat status," jelasnya. (*)