Berita Sleman Hari Ini

Kunjungan Wisata di Lereng Gunung Merapi Sleman Anjlok 40 Persen Akibat Erupsi

Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman menyebut, tingkat kunjungan di destinasi wisata di lereng Gunung Merapi mengalami penurunan hingga 40 persen dibandi

|
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Ahmad Syarifudin
Jip Wisata Lereng Merapi sedang membawa wisatawan dan bermanuver di Kalikuning, Kabupaten Sleman, Sabtu (18/3/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Rentetan Awan Panas Guguran (APG) yang dimuntahkan Gunung Merapi (2.968 mdpl) sejak pekan lalu, berdampak pada sektor pariwisata di Bumi Sembada.

Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman menyebut, tingkat kunjungan di destinasi wisata di lereng Gunung Merapi mengalami penurunan hingga 40 persen dibanding minggu lalu.

Penyebabnya, karena Erupsi Gunung Merapi oleh wisatawan dianggap sesuatu yang mengkhawatirkan. 

Baca juga: City Touring Yamaha Grand Filano Hybrid-Connected di Yogyakarta, Sambangi Sumbu Filosofi

"Jadi banyak wisatawan yang mengalihkan kunjungannya. Kemarin dirilis kan bahwa jarak luncur 7 kilometer. Sebagian orang memaknai di lereng Gunung Merapi itu ada kekhawatiran-kekhawatiran," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Ishadi Zayid, Sabtu (18/4/2023). 

Sejauh ini, kata Ishadi, jarak potensi bahaya sudah dipetakan dan hanya ada lima destinasi wisata di Sleman yang ditutup sementara.

Yaitu bukit Klangon, Bukit Turgo, Petilasan Mbah Maridjan, Bunker Kaliadem dan Jembatan Plunyon.

Lima destinasi tersebut ditutup sementara karena dekat dengan puncak Gunung Merapi

Di luar dari itu, semua destinasi masih di jarak aman untuk dikunjungi. 

Misalnya Taman Kaliurang, Tlogo Putri, maupun Gardu Pandang di Hargobinangun, dinilai masih aman.

Tetapi sayangnya, wisatawan dari luar daerah, terutama wisatawan rombongan studi tour sekolah dari luar daerah menilai Erupsi GUnung Merapi sebagai sesuatu yang mengkhawatirkan sehingga mengalihkan kunjungan ke destinasi lain. 

"Mereka kan rata-rata rombongan sekolah, guru juga tidak berani berspekulasi membawa anak-anak (ke wisata lereng Gunung Merapi). Mereka harus bertanggungjawab kepada anak-anak. Mungkin, itu salah satu yang membuat (kunjungan) signifikan turun," kata Ishadi.

Pihaknya mengaku sempat berbincang dengan pengelola Monjali yang menyampaikan jika wisatawan banyak yang mengalihkan kunjungan ke Monumen Jogja Kembali. 

Atraksi

Erupsi Gunung Merapi, kata Ishadi sebenarnya bisa menjadi atraksi wisata asalkan dilihat dari zona aman.

Sebab, tidak semua orang bisa mendapatkan experience pengalaman terkait hal tersebut. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved