KKB Keluarkan Ancaman Jika Permintaanya Soal Kemerdekaan Papua Tidak Ditanggapi

Lewat tulisan tangan, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua meminta negara-negara di seluruh dunia untuk mengakui kemerdekaan Papua Barat.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Dokumen Ops Damai Cartenz
Surat dari KKB yang dititipkan ke pilot Susi Air yang mendarat di Distrik Jila, Mimika, papua Tengah, Kamis (16/3/2023) - Ini isi surat KKB yang dititipkan kepada pilot Susi Air berinisial LR yang mendaratkan pesawatnya di Jila. Dalam surat tersebut ada pesan untuk Jokowi 

TRIBUNJOGJA.COM, PAPUA - Lewat tulisan tangan, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua meminta negara-negara di seluruh dunia untuk mengakui kemerdekaan Papua Barat.

Surat dari KKB Papua dengan kop Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) tersebut dikirimkan melalui perantara pilot Susi Air berinisial LR, warga Afrika Selatan yang melakukan penerbangan ke Distrik Jila, Kabupaten Mimika pada Kamis (16/3/2023) lalu.

Surat tulisan tangan tersebut dikirimkan oleh KKB dalam sebuah amplop putih yang ditujukan Kepada Negara-Negara yang di Dunia".

"Bahwa kami dari TPN-OPM Makodap III disampaikan beberapa poin tentang disandera pilot di distrik Paro maupun disampaikan di internasional sampai dengan nasional.

Oleh karena itu tentang pilot yang disandera oleh tuan Ignasius Kogoya adalah tugas untuk diminta kepada seluruh dunia internasional-nasional diproses tentang pengakuan / kemerdekaan bangsa West Papua Barat.

Demikian juga di negara di internasional-nasional-negara Selandia Baru.

Jika kalau tidak diproses tentang bangsa Papua maka kami masih bertahan sampai dunia kiamat. Sehingga kami diminta proses kemerdekaan bangsa West Papua kepada negara di dunia yaitu internasional dan nasional sampai dengan keluarga besar dari pilot Selandia Baru," berikut sebagian isi dalam surat yang berjumlah 4 lembar tersebut.

Tak hanya ditujukan kepada negara-negara di dunia, dalam surat itu, KKB Papua juga mengirimkan pesan untuk Presiden Jokowi.

"Kepada pemerintah Indonesia khususnya Presiden (Joko Widodo) segerah buka mulut, dan ikuti undangan-undangan 1945 dinyatakan bahwa (hak ialah segala bangsa) itu segerah ikuti dan kembalikan pengakuannya kepada bangsa Papua Barat."

Surat tersebut ditandatangani oleh A. Antonius Aim selaku Kepala Badan Staf Makodam III.

Surat itu juga ditujukan untuk banyak pihak mulai dari Paus di Roma, tokoh-tokoh gereja di Pasifik Salomon, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan banyak negara.

Baca juga: Panglima TNI : TNI Miliki Kemampuan Bebaskan Pilot Susi Air dari KKB, Tapi Ini Bukan Operasi Militer

Tanggapan Aparat

Sementara itu, dikutip dari Kompas.com, Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani mengatakan pihaknya sudah mendapatkan informasi mengenai surat dari KKB itu.

Bahkan aparat sudah mendapatkan video dokumentasi penyerahan surat dari KKB kepada pilot Susi Air.

"Hari ini kami mendapat informasi bahwa pilot dari Susi Air yang menjalani penerbangan dari Timika ke Distrik Jila, kemudian dari salah satu KKB menitipkan surat," ujarnya di Mimika, Kamis (16/3/2023).

Sumber: Tribun Papua
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved