Pegadaian Gandeng Gerai Kopi Edu Notes Edu Coffe SV UGM untuk Dekatkan Akses ke Generasi Milenial

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gerai Kopi Edu Notes Edu Coffe Sekolah Vokasi (SV) Departemen Ekonomika dan Bisnis Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta mendapat bantuan dari PT Pegadaian Kanwil XI Semarang.

Pemberian bantuan berupa sarana dan prasarana tersebut dilakukan pada Jumat (10/3/2023).

Sebagaimana diketahui, PT Pegadaian mulai menyasar kalangan milenial untuk pengembangan bisnisnya.

Dengan menggandeng Gerai Kopi Edu Notes Edu Coffe, yang notabene banyak dikunjungi kalangan mahasiswa, maka menjadi akses Pegadaian ke market milenial.

Melalui Gerai Kopi Edu Notes Edu Coffe Sekolah Vokasi Departemen Ekonomika dan Bisnis UGM, Pegadaian menawarkan konsep edu cafe kepada mahasiswa dan masyarakat umum.

"Kami juga membuka peluang kerjasama dengan konsep inkubator. Yang tak kalah penting yaitu menjadi sarana branding Pegadaian di kalangan milenial," ujar Pemimpin PT Pegadaian Kanwil XI Semarang, Nuril Islamiah, melalui Deputi Bisnis PT Pegadaian Area Semarang, Yohanes Wulang.

Bantuan sarana dan prasarana tersebut merupakan penyaluran corporate social responsibility (CSR) Pegadaian Kanwil XI Semarang.

"Bantuan ini merupakan CSR dari Pegadaian melalui program Pegadaian Peduli. Di antaranya rak, instalasi almari, kulkas dan lainnya," lanjutnya.

Dengan adanya kerjasama tersebut, diharapkan akan muncul usaha-usaha rintisan dari para mahasiswa dan masyarakat umum.

Nantinya, Pegadaian akan memberikan pendampingan agar usaha rintisan tersebut berkembang.

"Terkait pendanaan, Pegadaian juga siap memfasilitasi. Pegadaian ada produk KUR Syariah dengan plafon Rp 1 juta sampai Rp 10 juta yang bisa diakses untuk pengembangan usaha," tambahnya.

Direktur Utama PT Gama Multi Usaha Mandiri, Ibnu Gunawan, menyampaikan terima kasih atas bantuan sarana dan prasarana yang diberikan PT Pegadaian Kanwil XI Semarang.

Dikatakan, Gerai Kopi Edu Notes Edu Coffe didirikan dengan konsep edu kopi dengan menonjolkan pendidikan untuk mahasiswa di sekolah vokasi.

Nantinya, para mahasiswa bisa menggunakan gerai tersebut untuk keperluan praktik.

"Bisa untuk praktik berbagai hal termasuk praktik akuntansi misalnya cara menghitung harga pokok penjualan. Selain kami memberikan pendidikan praktis cara menyeduh kopi atau cara menjadi barista," ujarnya.

Tak hanya untuk praktik, lanjutnya, gerai kopi tersebut juga menjadi wadah menumbuhkan usaha-usaha rintisan atau start up di kalangan mahasiswa.

"Sesuai pesan pak Nuril, supaya diadakan kontes startup dan kewirausahaan, sudah kami siapkan programnya," katanya.

Terlepas dari itu, dengan adanya gerai kopi tersebut, pihaknya ingin meningkatkan layanan kepada mahasiswa khususnya di departemen ekonomi dan bisnis sekolah vokasi UGM. (*)