Pemkab Bantul Anggarkan Rp1,2 Miliar untuk Bonus dan Pembinaan Atlet Difabel

Selain bonus untuk atlet difabel, ada pula uang pembinaan dengan total anggaran semuanya sebesar Rp1,2 miliar.

Penulis: Santo Ari | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Bantul 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Setelah memberikan bonus untuk atlet peraih medali dalam ajang Pekan Olahraga Daerah (PORDA) DIY 2022, Pemkab Bantul juga akan memberikan bonus untuk atlet Pekan Paralimpik Daerah (Peparda).

Baca juga: Bupati Halim Serahkan Bonus Atlet Bantul Peraih Medali di PORDA 2022

Selain bonus untuk atlet difabel, ada pula uang pembinaan dengan total anggaran semuanya sebesar Rp1,2 miliar.

Anggaran tersebut diberikan dalam bentuk dana hibah melalui National Paralympic Committee (NPC) Bantul.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bantul, Isdarmoko, mengungkapkan untuk bonus dan uang pembinaan atlet telah dianggarkan melalui anggaran perubahan tahun ini sebesar Rp1,2 miliar.

Jumlah ini sesuai dengan proposal yang telah diajukan ke Disdikpora sebelumnya.  

“Diharapkan, melalui uang pembinaan ini dapat meningkatkan semangat para atlet untuk berkembang dan berprestasi sehingga bisa membawa nama baik Bantul,” ujarnya Rabu (8/3/2023).

Terlebih menurutnya, atlet difabel kebanggan Kabupaten Bantul telah berturut-turut menjadi juara umum dalam ajang Peparda DIY.

Ia berharap, di ajang yang sama dua tahun mendatang, para atlet kembali dapat meraih juara umum.  

Namun demikian, dalam kesempatan itu Isdarmoko juga mengakui bahwa selama ini masih ada kesenjangan dalam pemberian bonus untuk atlet Porda dengan atlet Peparda.

Adapun atlet Porda telah mendapat bonus khusus dari Pemkab melalui Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bantul.

Sementara atlet Peparda tidak ada bonus khusus. Bonus atlet Peparda hanya dianggarkan melalui anggaran rutin tahunan NPC.

“Kami akomodir dari NPC mengajukan (anggaran). Kami sudah berusaha silahkan buat rinciannya walau tidak persis dengan Porda tapi meningkat,” imbuhnya.

Sebelumnya, Ketua NPC Bantul, Yulianto, mengatakan meski para atlet difabel Bantul bisa menyabet juara umum dan mengharumkan nama baik Bantul dalam ajang Peparda, namun masih ada ganjalan karena bonus yang diberikan minim.

Bonus yang diterima atlet difabel dikatakan masih jauh dari nilai yang diperoleh atlet Porda.

Menurut Yulianto atlet yang mendapat medali emas dalam ajang Porda dapat bonus Rp15 juta, sementara dalam Peparda hanya Rp5 juta.

Hal itu karena atlet Porda ada anggaran bonus tersendiri dari Pemkab Bantul.

Sementara Peparda tidak ada, hanya mengandalkan anggaran rutin dari NPC.

Sebelumnya di Tahun 2022 NPC Bantul mendapat anggaran rutin kegiatan Rp750 juta.

Dana tersebut sebagian besar sudah terserap untuk kegiatan pelatihan jelang Peparda hingga tali asih untuk para atlet.

Sementara atlet Porda mendapat anggaran bonus tersendiri selain dari anggaran rutin melalui KONI Bantul.

“Selama ini kita telah berusaha mendidik atlet (difabel). Kalau tidak ada apresiasi, takutnya pada keluar,” ungkapnya.

Ia sendiri mengaku tidak bisa berbuat banyak untuk memberikan bonus besar kepada para atlet karena keterbatasan anggaran.

Maka dari itu ia berharap ada tindakan dari Pemkab Bantul untuk mengatasi kesenjangan ini.

“Harapannya kepada Pemkab Bantul ada kesetaraan dalam pemberian bonus bagi atlet Porda maupun Peparda, karena sama-sama mengharumkan nama baik Bantul,” tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA
    Komentar

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved