Berita Purworejo
Volume Sampah di Purworejo Capai 65 Ton Per Hari, Didominasi Sampah Organik dari Pasar
Tiap hari ada sebanyak 65 ton sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir sampah (TPAS) Gunung Tumpeng Jetis atau TPA Jetis.
Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini
TRIBUNJOGJA.COM, PURWOREJO - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Purworejo meminta masyarakat untuk peduli dan sadar terkait masalah sampah di wilayahnya.
Wujud kepedulian itu dapat ditunjukkan dengan ikut serta memilah sampah sebelum dibuang.
Kepala Bidang Pengelola Persampahan dan Keanekaragaman Hayati (PPKH) DLH Kabupaten Purworejo , Slamet, mengatakan, langkah tersebut perlu diambil karena volume sampah harian yang dihasilkan masyarakat Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, sudah sangat tinggi.
Ia mencatat, tiap hari ada sebanyak 65 ton sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir sampah (TPAS) Gunung Tumpeng Jetis atau TPA Jetis.
Baca juga: Pemkab Magelang Alihkan Pembuangan Sampah dari TPA Pasuruhan ke TPA Klegen Grabag, Ini Alasannya
Padahal menurutnya, saat ini volume sampah di TPA Jetis sudah bisa dikatakan overload (kelebihan muatan).
"Sampah yang masuk sekitar 65 ton per hari, sumbernya dari masyarakat, jalan, dan pasar. Harapan kami masyarakat bisa mengurangi sampah karena TPA Jetis sudah overload melebihi dari seharusnya. Sekarang volume sampah di TPA Jetis ada 120 ribu ton, padahal kapasitasnya sekitar 80-an ribu ton," ucap Slamet kepada Tribunjogja.com , Rabu (22/2/2023).
Menurut Slamet, jumlah sampah organik mendominasi volume sampah di Kabupaten Purworejo ketimbang sampah anorganik.
Jika dilihat secara persentase menempati angka 60 persen sampah organik dan 40 persen anorganik.
Dari jumlah tersebut, 70 persen sampah, baik organik atau anorganik, berasal dari Pasar. Sementara sisanya berasal dari rumah tangga, jalan, dan masyarakat.
"Sampah organik paling tinggi karena sumbernya dari pasar dan jalan. Tetapi penyumbang sampah terbesar adalah pasar sekitar 70 persen atau 35 ton per hari. Sementara 30 ton lainnya berasal dari masyarakat dan jalan," katanya.
Ia mengungkakan, beberapa upaya pun telah dilakukan oleh pemerintah khususnya DLH dalam menyelesaikan masalah persampahan.
Satu cara yakni dengan mengadakan pusat daur ulang di daerah kelurahan Lugosobo, Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo , Jawa Tengah.
Bangunan yang dibangun menggunakan dana alokasi khusus (DAK) pada 2022 lalu itu dapat dimanfaatkan untuk pemilahan dan pengomposan sampah .
"Saat ini sudah berfungsi meskipun masih ada peningkatan-peningkatan kemampuan untuk pengelolaannya," ungkapnya.
Pajak Motor Pelat Merah Nopol AA 6081 XC Telat 1 Bulan 19 Hari |
![]() |
---|
Polres Purworejo Bakal Terjunkan 386 Personel untuk Amankan Lalin Selama Lebaran 2024 |
![]() |
---|
Sejumlah Harga Bahan Pokok di Purworejo Merangkak Naik Jelang Lebaran 2024 |
![]() |
---|
10 Hari Jelang Lebaran 2024, Aktivitas Penumpang di Terminal Tipe A Purworejo Masih Landai |
![]() |
---|
Polisi Sita 10 Botol Miras dari Sebuah Toko di Kecamatan Kutoarjo Purworejo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.