Pemkab Magelang Alihkan Pembuangan Sampah dari TPA Pasuruhan ke TPA Klegen Grabag, Ini Alasannya

Pengalihan pembuangan sampah ke TPA Klegen juga sebagai sosialisasi kepada masyarakat sebelum TPA Pasuruhan ditutup total.

|
Tribun Jogja/Nanda Sagita Ginting
Penampakan gunung sampah di TPA Pasuruhan, Magelang, pada Rabu (22/02/2023) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mengalihkan pembuangan sampah dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pasuruhan, Kecamatan Mertoyudan ke TPA Klegen yang berlokasi di Kecamatan Grabag.

Langkah tersebut dilakukan guna mengatasi masalah darurat sampah yang ada di Kabupaten Magelang.

Kepala DLH Kabupaten Magelang, Sarifudin, mengatakan pengalihan sampah sebagain ke TPA Klegen sudah berlangsung sejak awal tahun 2023 lalu.

Saat ini, TPA Pasuruhan hanya menerima sepertiga dari 115 ton sampah per hari yang masuk ke TPA Pasuruhan.

Sedangkan sisanya dialihkan ke TPA Klegen.

"Karena kondisinya sudah sangat memperihatinkan dan kami tidak ingin terjadi penumpukan sampah lagi. Jadi, sudah kami kurangi," terangnya pada Rabu (22/02/2023).

Ia melanjutkan, pengalihan sampah ke TPA Klegen juga sebagai sosialisasi kepada masyarakat sebelum TPA Pasuruhan ditutup total.

"Awal bulan Maret ini sudah total sampah masuk ke TPA Klegen. TPA Pasuruhan akan ditutup, sembari mempersiapkan TPST di Pasuruhan, yang rencananya 2023 selesai dan 2024 sudah bisa operasional," terangnya.

Ia mengatakan, awalnya TPA Pasuruhan hanya akan dilakukan perluasan untuk mengolah sampah.

Namun, ternyata dari Kemenko Marves mengajukan untuk dilakukan pengembangan International Tourism Development Project dari Bank Dunia.

"Jadi, kemarin untuk perluasan TPA Pasuruan dan Klegen sudah dianggarkan dengan dana Belanja Tidak Terduga (BTT) tahun 2022. Ternyata, akan dibangun TPST dari bank dunia. Nanti akan dibuat dengan peralatan yang modern. Kami hanya perlu penuhi, terkait dokumen lingkungan dan sertifikat tanah (pembebasan lahan),"ujarnya.

Dia melanjutkan, jika semua dokumen sudah terpenuhi maka direncanakan pada Juli tahun ini TPST Pasuruhan bisa dikerjakan.

Adapun pengadaan lahan baru atau perluasan sekitar 5000 meter persegi di TPA Pasuruhan

"Kemarin, sudah konfirmasi dengan kantor pertanahan mudah-mudahan untuk sertifikat tanah bisa  dipercepat
Sedangkan, untuk dokumen lingkungan hidup, juga sudah duduk bareng dengan Balai Konservasi Borobudur (BKB) hingga Kementerian PUPR,"terangnya.

Sementara itu, ke depan untuk pengelolaan sampah di TPST Pasuruhan akan menerapkan sistem ekonomi vaskular.

"Kalau informasi Kementerian PUPR sekarang untuk pengelolaan sampah akan mengunakan sistem semacam economi vaskular, jadi sepanjang sampah itu bisa dimanfaatkan akan dimanfaatkan.Orientasinya pengelolaan sampah itu ekonomi vaskular,"urainya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved