Kandungan dan Khasiat dalam Wedang Uwuh, Menyehatkan Sekaligus Punya Nilai Budaya
Wedang uwuh kaya antioksidan, anti-inflamasi atau anti radang, imunomudulator yang meningkatkan daya tahan tubuh, juga mengendalikan kadar kolesterol.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tentunya sudah tidak asing dengan Wedang Uwuh.
Namun, mungkin masih banyak yang belum tahu bahwa ternyata Wedang Uwuh merupakan aset budaya DIY.
Ketua Sentra Pengembangan dan Penerapan Pengobatan Tradisional (SP3T) Dinas Kesehatan DIY, Dr. apt. Kintoko, M.sc mengungkapkan Wedang Uwuh merupakan minuman yang diracik oleh abdi dalem untuk Raja Mataram, Sultan Agung. Abdi dalem tersebut diminta untuk membuat minuman yang dapat menghangatkan.
Abdi dalem tersebut kemudian membuat minuman dari bahan-bahan yang ada di sekitar makam raja Mataram di Imogiri.
Wedang Uwuh tersebut memiliki ciri khas warna yang merah dan hangat.
"Warna merah itu dari secangnya, kemudian hangatnya dari jahe. Kalau komposisi aslinya Wedang Uwuh itu ada empat, yaitu secang, pala, jahe, dan tangkai cengkeh. Tetapi seiring perkembangan waktu, ada bahan-bahan yang kemudian ditambahkan,"ungkapnya dalam DisCast atau Dinas Kesehatan DIY Podcast, Senin (20/02/2023).
Dalam Bahasa Indonesia, Wedang Uwuh diartikan sebagai minuman sampah.
Nama sampah tersebut tersemat karena bahan yang dipakai dalam Wedang Uwuh dianggap tidak bernilai, sebab terbuat dari daun yang jatuh.
"Seperti daun pala, daun cengkeh, ada gagang cengkeh. Itu kan dianggap oleh sebagian besar masyarakat nggak ada nilai ekonominya. Tapi setelah diolah jadi minuman tradisional kan berbeda, dan itu (wedang uwuh) adalah aset budaya DIY,"sambungnya.
Selain aspek budaya, Wedang Uwuh juga mengandung aspek kesehatan.
Pihaknya pun telah melakukan penelitian terkait khasiat wedang uwuh.
Hasilnya wedang uwuh kaya antioksidan, anti-inflamasi atau anti radang, imunomudulator yang meningkatkan daya tahan tubuh, juga mengendalikan kadar kolesterol.
Ia menyebut ada penelitian yang menyebut Okinawa, Jepang memiliki angka serangan jantung hingga stroke rendah karena memiliki budaya minum teh hijau.
Menurut dia, DIY juga memiliki minuman khas yaitu wedang uwuh, yang jika menjadi budaya tentu akan berdampak positif bagi kesehatan masyarakat.
"Nah DIY ini harus didorong, agar minum wedang uwuh ini jadi budaya. Seperti kalau belum makan nasi itu belum makan. Nah harapannya wedang uwuh juga seperti itu. Karena tidak hanya aspek budaya, tapi juga aspek kesehatan,"terangnya.
Agar wedang uwuh semakin dikenal masyarakat dan jadi minuman sehari-hari, Wakil Ketua Komisi D DPRD DIY, Umaruddin Masdar menyebut diperlukan branding yang kuat.
Apalagi sudah ada riset yang membuktikan wedang uwuh berkhasiat menjaga kesehatan masyarakat.
Selain aspek budaya dan kesehatan, wedang uwuh juga memiliki aspek ekonomi. Hal itu karena banyak pelaku UMKM di Imogiri yang masih memproduksi wedang uwuh.
"Kalau minum wedang uwuh ini jadi budaya, tentunya produktivitas akan meningkat. Tidak hanya melestarikan warisan budaya, tetapi menyehatkan masyarakat, dan sekaligus meningkatkan ekonomi masyarakat. Apalagi bahan-bahannya tidak perlu impor,"ujarnya.
"Nah untuk itu diperlukan branding ya kuat, perlu disampaikan juga khasiatnya. Kalau orangtua kan sudah biasa minum jamu, nah anak muda ini jadi tantangannya. Kita juga harus memanfaatkan digital marketing dan media sosial untuk mensosialisasikan," lanjutnya.
Sebagai daerah pariwisata, wedang uwuh pun berpotensi menjadi oleh-oleh. Ia pun mendorong agar wedang uwuh menjadi minuman selamat datang di hotel-hotel hingga jadi minuman suguhan saat acara pemerintah untuk membiasakan minum wedang uwuh. (*)
Diskes Klaten Manfaatkan DBHCHT 2025 Rp12,6 Miliar untuk Pengadaan Obat dan Alkes |
![]() |
---|
Tekan Penularan TBC, Dinkes Gunungkidul Genjot Skrining dan Tracing Aktif |
![]() |
---|
Waspada Leptospirosis: 6 Warga Jogja Meninggal, 19 Positif hingga Juli 2025 |
![]() |
---|
Dinkes Kulon Progo Perkuat Peran KPA Guna Optimalkan Penanganan HIV/AIDS |
![]() |
---|
Tindaklanjuti Edaran Kemenkes Soal Potensi Sebaran Covid, Dinkes Gunungkidul Lakukan Antisipasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.