Berita Jogja Hari Ini

Bincang Kesehatan Bersama IDI Kota Yogyakarta: Cegah Kanker Serviks Lewat Vaksin HPV 

Penyakit tumor ganas leher rahim atau yang kerap disebut kanker serviks umumnya menyerang bagian paling bawah uterus (rahim) pada wanita.

Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Neti Istimewa Rukmana
Humas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Yogyakarta, dr. Theressia Handayani M. Biomed (AMM) (kanan) sedang memaparkan informasi mengenai kanker serviks saat Bincang Kesehatan di Studio 52 Sudirman, Senin (20/2/2023). 

Walau demikian, dr Theressia berujar virus HPV itu tidak mudah menular melalui non kontak. Hanya saja, diperlukan sistem imun tubuh yang kuat untuk memradikalisasi virus HPV.

"Virus HPV ini, satu-satunya virus yang menyebabkan kanker. Saat ini, satu-satunya kanker yang dapat dicegah adalah HPV dan juga kanker-kanker yang disebabkan oleh virus HPV," jelas dia.

Untuk menangani hal tersebut, maka dapat dilakukan dengan pemberian early vaksin HPV sejak usia 9 tahun sampai 13 tahun. 

Di sisi lain, pemerintah sudah memberikan rencana pemberian vaksin HPV gratis untuk siswa sekolah dasar (SD) di seluruh Indonesia. 

"Di Yogya itu sebelum pandemi sudah ada programnya. Di Yogyakarta itu 9-13 tahun sudah dua kali (diberikan vaksin HPV). Cuma, untuk progam pemerintah itu (vaksin HPV dilakukan) untuk siswa kelas 5 dan 6 SD. Jadi kelas 5 sekali, kelas 6 sekali pada wanita saja," kata dr Theressia.

"Karena, si vaksin ini lumayan cukup mahal. Pemerintah merencanakan hanya untuk si kanker serviks saja," sambung dia.

Pemberian dosis satu dan dua vaksin HPV dibutuhkan jarak 6-12 bulan untuk usia 9-13 tahun. Akan tetapi, untuk usia 14-45 tahun diperkenankan melakukan tiga kali vaksin HPV dengan jarak 0 bulan, 2 bulan dan 6 bulan.

"Karena menurut penelitian, usia 9-13 tahun itu antibodinya masih terbentuk sangat bagus. Artinya hanya dibutuhkan dua kali (vaksin HPV). Tapi, untuk usia 14-45 itu harus tiga kali vaksin," tambah dr Theressia. 

Baca juga: Insiden Sepeda Motor Terbakar di Jembatan Ngeplang Kulon Progo, Ini Dugaan Sumber Kobaran Api

Begitu pula bagi laki-laki. Untuk early vaksin HPV dapat dilakukan pada usia 9-13 tahun dengan dua kali pemberian vaksin. Serta vaksin HPV lanjutan dapat dilakukan pada usia 14-26 tahun dengan pemberian tiga kali vaksin.

Disampaikannya, Indonesia sendiri menjadi nomor dua tertinggi kasus kanker serviks di dunia. Bahkan, berdasarkan data yang ada pada 2018, dr Theressia menyampaikan, bahwa setiap jamnya terdapat dua orang wanita Indonesia meninggal dikarenakan kanker serviks.

"Jadi, 50 wanita meninggal setiap harinya di Indonesia. Dan Indonesia menduduki nomor 1 (kasus kanker serviks) di ASEAN," tutup dr. Theressia. (Nei)

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved