Perang Rusia Vs Ukraina

Dubes China di PBB Zhang Jun Serukan NATO Tak Jadi Pembuat Onar

Dubes China di PBB Zhang Jun menuntut penyelesaian damai perang Rusia-Ukraina dan menyerukan NATO tidak jadi pembuat onar.

Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
OLIVIER DOULIERY / Pool / AFP
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg (kiri) berbicara dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken (kanan) sebelum berfoto dengan menteri luar negeri lainnya di Markas NATO di Brussels pada 4 Maret 2022. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan sekutu NATO tiba di Belgia untuk pertemuan NATO, G7 dan rekan-rekan Uni Eropa tentang tanggapan terhadap invasi Rusia ke Ukraina dan situasi pengungsi yang berkembang. Setelah pertemuan di Brussel, Blinken akan melakukan perjalanan ke Polandia, Moldova, Latvia, Lithuania, dan Estonia dari 3 hingga 8 Maret untuk meyakinkan mereka akan dukungan AS. 

Beijing juga telah berulang kali mengkritik Washington karena mengizinkan sejumlah pejabat AS melakukan kunjungan berulang kali ke Taiwan.

China menganggap pulau itu agian dari wilayah kedaulatannya.

 

Karena Gedung Putih juga terus menyetujui penjualan senjata untuk militer Taipei, Beijing memberlakukan sanksi terhadap produsen senjata AS Raytheon dan Lockheed Martin.

Sementara Sekjen NATO Jens Stoltenberg menyatakan, Ukraina harus “menang” sebagai negara berdaulat dan merdeka sebelum secara resmi dapat bergabung dengan NATO.

Stoltenberg mengatakan pada Sabtu, meskipun Kiev telah menganggap dirinya sebagai anggota de facto blok barat.

"Posisi NATO tentang keanggotaan Ukraina tidak berubah," kata Stoltenberg kepada sebuah panel di Konferensi Keamanan Munich.

"Kami sepakat pada 2008 Ukraina akan menjadi anggota aliansi dan itu masih menjadi posisi kami," katanya.

“Tentu saja, yang penting sekarang adalah memastikan bahwa Ukraina menang sebagai negara yang berdaulat dan merdeka,” katanya.

Karena tanpa Ukraina sebagai negara berdaulat dan merdeka, tidak ada cara untuk membahas hubungan apa pun antara NATO dan Ukraina di masa depan.

NATO telah lama bersikeras semua calon anggota secara damai menyelesaikan perselisihan internasional, teritorial, atau etnis sebelum bergabung dengan aliansi.

Pasukan Ukraina saat ini sedang dilatih di beberapa negara NATO, dan anggota blok tersebut menyediakan senjata dan intelijen kepada Kiev.

Awal bulan ini, Stoltenberg mengatakan kepada wartawan negara-negara NATO telah mentransfer bantuan militer dan keuangan senilai sekitar $120 miliar ke Ukraina.

Ia berjanji dukungan ini akan berlanjut tanpa batas waktu, bahkan dengan risiko "memicu eskalasi" konflik.

Menteri Pertahanan Ukraina Aleksey Reznikov mengatakan negaranya telah menjadi anggota NATO “de facto”, dan akan dalam waktu dekat, menjadi anggota NATO, de jure.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved