Update Berita Gunung Merapi

Gunung Merapi Keluarkan 1 Kali Guguran Lava Pijar, 1200 Meter ke Barat Daya

Gunung Merapi mengeluarkan satu kali guguran lava pijar dengan jarak 1200 meter ke arah barat daya, Jumat (17/2/2023).

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Gaya Lufityanti
Tribunjogja/Almurfi Syofyan
Seorang warga melintas di lereng gunung Merapi di Desa Balerante, Kemalang, Klaten beberapa waktu lalu 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gunung Merapi mengeluarkan satu kali guguran lava pijar dengan jarak 1200 meter ke arah barat daya, Jumat (17/2/2023).

Hal tersebut terlihat dalam pengamatan selama enam jam oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi ( BPPTKG ) mulai pukul 00.00-06.00 WIB.

Kepala BPPTKG , Agus Budi S mengatakan, secara meteorologi, cuaca mendung.

Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur.

Baca juga: Update Gunung Merapi 16 Februari 2023: Tercatat 9 Kali Gempa Guguran

Suhu udara 17.2-19 °C, kelembaban udara 72-97 persen, dan tekanan udara 872.2-920.4 mmHg.

“Secara visual, gunung kabut 0-I hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati,” bebernya.

Gempa guguran terjadi sebanyak 9 kali dengan amplitudo 3-70 mm berdurasi 16,6-136,4 detik.

Vulkanik dalam berjumlah 19 kali dengan amplitudo 4-14 mm, S-P 0,2-1,1 detik berdurasi 7-9,3 detik.

“Tingkat aktivitas Gunung Merapi saat ini berada di level III atau siaga,” bebernya.

Potensi bahaya saat ini, kata dia, berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya.

Sektor itu meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Baca juga: 12 Jam Pengamatan BPTTKG, Gunung Merapi Tercatat Keluarkan Satu Kali Awan Panas Guguran

Pada sektor tenggara, sektor meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Masyarakat juga diimbau agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar gunung.

“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” tukasnya. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved