Berita Kulon Progo Hari Ini

Tercatat 791 Kasus Baru DM di Kulon Progo Selama 2022, Mayoritas Usia di atas 60 Tahun

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kulon Progo menyampaikan ada 791 kasus baru diabetes melitus (DM) sepanjang 2022. Adapun tren temuan kasus

Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Kulonprogo 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kulon Progo menyampaikan ada 791 kasus baru diabetes melitus (DM) sepanjang 2022.

Adapun tren temuan kasus meningkat seiring bertambahnya usia. Mayoritas diabetes melitus di Kulon Progo menyerang usia di atas 60 tahun.

Baca juga: Pedagang di Pasar Beringharjo Akhirnya Bernafas Lega Setelah Dapat Pasokan Minyakita

Berdasarkan data dari Dinkes Kulon Progo, penyakit DM menyerang usia 0-18 tahun ada satu orang, 18-30 tahun 9 orang, 30-40 tahun 33 orang, 50-60 tahun 251 orang dan di atas 60 tahun ada 287 orang.

"Jadi trennya meningkat seiring bertambahnya usia," kata Rina Nuryati, Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, Kamis (16/2/2023).

Adapun temuan 791 kasus baru, lanjut Rina, sebagian besar didapatkan dari hasil skrining pada usia produktif dan lansia. 

Sedangkan, Dinkes Kulon Progo mendapati setidaknya 100 kasus baru DM sejak Januari 2023. Temuan itu berdasarkan pasien yang berkunjung ke fasilitas layanan kesehatan (fasyankes).

"Jadi masih pasien yang berkunjung ke fasyankes karena yang bersangkutan sakit. Kalau skrining menyasar ke orang yang sehat untuk dilakukan pengecekan, biasanya mulai pertengahan tahun," jelas Rina.

Dengan banyaknya temuan kasus baru DM pada 2022 lalu, Dinkes Kulon Progo berupaya memperkuat skrining bagi usia produktif yakni 15-59 tahun di tahun ini. Upaya skrining dilakukan setahun sekali mulai dari pemeriksaan gula darah, tekanan darah dan indeks masa tubuh seperti tinggi dan berat badan serta lingkar perut.

Pemeriksaan lingkar perut menurut Rina penting karena seseorang berpotensi terserang DM di masa mendatang.

Baca juga: Manajemen PSIM Yogakarta Optimis Ketum Baru PSSI Erick Thohir Bisa Bawa Perubahan Positif

Sementara upaya di promotif dan preventif, pihaknya menggandeng masyarakat yang menjadi kader maupun tergabung dalam PKK untuk mengkampanyekan penyakit DM.
 
Adapun bagi pasien yang sudah sakit, penanganannya melalui pemantauan cek gula darah hingga program senam. Serta bagi yang dirujuk ke rumah sakit, diupayakan harus menjalani kontrol rutin setiap bulan. Karena biasanya, pasien DM yang dirujuk ke RS mengalami komplikasi. (scp) 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved