Baru Sehari Diluncurkan, Layanan TRC Mas Jos Terima Puluhan Permintaan
Sebagian besar warga yang menghubungi TRC Mas Jos bermaksud untuk menanyakan jenis-jenis sampah apa saja yang dapat dijemputbola ke rumah.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM - Program TRC Mas Jos, atau Tim Reaksi Cepat Masyarakat Jogja Olah Sampah langsung mengundang antusiasme dari warga masyarakat.
Layanan jemput bola untuk sampah-sampah spesifik yang baru diluncurkan per Senin (22/9/25) tersebut, tercatat sudah menerima puluhan permintaan.
Ketua Tim TRC Mas Jos, Pramu Haryanto, menuturkan, pada Selasa (23/9/25), pihaknya menerima lebih dari 70 telepon dari penduduk via call center yang disediakannya.
Sebagian besar warga yang menghubungi TRC Mas Jos bermaksud untuk menanyakan jenis-jenis sampah apa saja yang dapat dijemputbola ke rumah.
"Ada yang menanyakan biaya, menanyakan apakah ini bisa, apakah itu bisa. Terus, mengangkutnya kapan, kayak gitu. Masih sebatas itu," katanya.
Ia pun menegaskan, seluruh layanan penjemputan sampah spesifik ke rumah warga melalui TRC Mas Jos sama sekali tidak dipungut biaya, alias gratis.
Kemudian, untuk beragam jenis sampah plastik yang banyak ditanyakan oleh warga, langsung diarahkan penyalurannya ke bank sampah terdekat di wilayah masing-masing.
"Ada juga yang tanya itu kayu yang sudah dibakar. Nah, itu kan beda, karena selama ini kayu kita cuma melayani yang hasil pemangkasan," cetusnya.
"Termasuk baju bekas kita juga mengarahkan ke bank sampah. Di bank sampah itu, tadi saya tanyakan, ada yang melayani, ada juga yang tidak," urai Pramu.
Alhasil, dari 70 telepon dari masyarakat yang masuk ke call center TRC Mas Jos, baru 12 permintaan saja yang benar-benar diverifikasi oleh personelnya.
Verifikasi dilakukannya untuk memetakan lokasi rumah-rumah yang hendak didatangi, guna jemput bola sampah spesifik yang akan dibuang.
"Karena kita harus cek dulu lokasinya, terus nanti pengambilannya dijadwalkan. Sampai hari ini ada lima rumah yang kami datangi (untuk jemput bola sampah spesifik)," terangnya.
Sebelumnya, Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menuturkan, program tersebut dikhususkan untuk barang-barang yang sekiranya sulit dibuang sendiri.
Mulai dari kasur atau sofa bekas, alat-alat elektronik layaknya kulkas dan lain-lain, hingga limbah kategori Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
"Termasuk untuk warga yang hendak menebang pohon, tapi kesulitan membereskannya, itu bisa kita fasilitas," katanya, Senin (22/9/25).
Universitas Amikom Yogyakarta Resmikan Lapangan Mini Soccer di Kampus 2 di Momen Dies Natalis ke-31 |
![]() |
---|
Pakar UMY Desak Pemerintah Ratifikasi Framework Convention on Tobacco Control WHO |
![]() |
---|
Gaji Minim, Pekerja di DIY Berharap Upah Naik Sesuai Survei KHL |
![]() |
---|
Masih Berlangsung! Ikuti Keseruan Festival Kebudayaan Yogyakarta 2025 di Gunungkidul |
![]() |
---|
New Honda ADV160 Usung Gaya SUV Gagah dan Penjelajah, Hasil Survei: Pengguna Puas! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.