Berita Kota Yogya Hari Ini

Pedagang di Pasar Beringharjo Akhirnya Bernafas Lega Setelah Dapat Pasokan Minyakita

Para pedagang bahan pokok di Pasar Beringharjo, Kota Yogyakarta, akhirnya bisa bernafas lega setelah kembali memperoleh pasokan Minyakita, Kamis

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Azka Ramadhan
Seorang pedagang di Pasar Beringharjo, Kota Yogyakarta memboyong kemasan Minyakita menuju kiosnya, Kamis (16/2/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Para pedagang bahan pokok di Pasar Beringharjo, Kota Yogyakarta, akhirnya bisa bernafas lega setelah kembali memperoleh pasokan Minyakita, Kamis (16/2/2023).

Sebelumnya, omzet para pedagang dari komoditas minyak goreng sempat menukik, akibat langkanya produk Kementerian Perdagangan itu.

Baca juga: Bawaslu Klaim Indeks Kerawanan Pemilu di Klaten Diklaim Turun, Ini Sebabnya

Salah seorang pedagang di Pasar Beringharjo, Yanti (57), menyampaikan, selaras prinsip ekonomi, pembeli tentu mengincar minyak goreng dengan harga paling miring, namun berkualitas apik.

Sehingga, tandasnya, komoditas minyakita pun otomatis menjadi buruan taratas sebagian besar konsumen di warungnya.

"Pembeli, kan, inginnya yang murah. Ya, minyakita itu. Karena selisihnya dengan minyak goreng kemasan, yang kualitasnya premium, cukup jauh, bisa sampai Rp2-3 ribu per liter," urainya, Kamis (16/2/2023).

Tetapi, akibat seretnya pasokan minyakita di pasaran, membuat banderol komoditas itu pun membumbung tinggi melebihi HET (Harga Eceran Tertinggi) yang dipatok di angka Rp14 ribu.

Sehingga, para pembeli, khususnya dari kalangan pelaku usaha mikro kecil dan menengah, berpikir dua kali untuk menebusnya.

"Waktu langka itu kita jualnya macam-macam, ada yang Rp15 ribu, ada yang Rp16 ribu. Kalau pembelinya untuk kebutuhan rumah, biasanya masih mau. Tapi, kalau untuk jualan, misalnya gorengan dan lain-lain, tentu keberatan kalau harganya segitu," ujarnya.

"Sementara kalau harus beralih ke merek-merek di atasnya, semakin keberatan juga. Karena yang Sunco, Bimoli, atau Fortune, itu harganya sekitar Rp19 ribu, selisihnya memang cukup jauh, ya," lanjut Yanti.

Baca juga: Polisi Akan Menggelar Rekonstruksi Perkara Kekerasan Jalanan di Titik Nol Km Yogyakarta Malam Ini

Karenanya, meski pasokan minyakita yang didapat baru sebatas 7 karton per minggu, para pedagang sudah bisa sedikit bernafas lega.

Ia pun berharap, pemerintah bisa menjaga rantai distribusi Minyakita, supaya tetap aman, sehingga tidak menimbulkan polemik.

"Sekarang kita bisa jual Rp14 ribu lagi, karena stok sudah tersedia di pasar. Semoga ke depan bisa makin mudah dijangkau konsumen," pungkasnya. (aka)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved