Puluhan Ranpur Bradley dari AS untuk Ukraina Tiba di Pelabuhan Jerman

Kedatangan bantuan peralatan tempur berat ini diyakini akan menguatkan kembali militer Ukraina, namun dinilai tidak akan banyak mengubah keadaan di medan tempur.

Kolumnis dan ahli geopolitik Drago Bosnic meyakini peran Washington sangat dominan dalam peperangan Ukraina, hingga aspek teknis.

Di antaranya memandu dan mengontrol langsung penembakan roket HIMARS oleh pasukan Ukraina. Data sasaran diberikan pihak intelijen AS.

Pasukan Ukraina tidak akan menyia-nyiakan senjata berharga sehingga biasanya memilih untuk tidak menyerang tanpa konfirmasi AS.

Pada 9 Februari, Washington Post menerbitkan sebuah laporan yang mengklaim pasukan rezim Kiev tidak pernah menembakkan HIMARS tanpa koordinat terperinci yang diberikan militer AS.

Operator militer AS itu ditempatkan di sebuah lokasi lain di Eropa. Menurut Bosnic, secara efektif AS sesungguhnya pihak dalam konflik di Ukraina.

Menurut Washington Post, setidaknya satu pejabat senior AS dan tiga pejabat rezim Kiev mengkonfirmasi laporan tersebut.

Ini tidak hanya mencakup HIMARS, tetapi juga platform serupa seperti M270 MLRS (sistem roket peluncuran ganda) yang digunakan oleh negara anggota NATO lainnya.

Pejabat senior AS yang tidak disebutkan namanya mengakui peran utama Amerika dalam kampanye peperangan itu.

Tapi dalih Washington, militer AS menyediakan koordinat dan informasi penargetan yang tepat semata-mata dalam peran sebagai penasehat.

Kesimpulannya menurut Bosnic cukup menggelikan mengingat fakta apa yang disebut "peran penasehat" dari politik barat telah cukup menentukan dan langsung.

Rusia sangat menyadari ini adalah perang proksi terpenting politik barat sejak Perang Dunia Kedua.(Tribunjogja.com/Southfront/xna)