Berita Sleman Hari Ini

Ketua Yayasan Sioux Ular Indonesia Dimakamkan di Sleman, Sahabat Mengaku Sangat Kehilangan

Ketua Yayasan Sioux Ular Indonesia, Aji Rachmat Purwanto meninggal dunia setelah sempat mendapatkan perawatan medis akibat tergigit ular king kobra

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Ahmad Syarifudin
Suasana pemakaman Ketua Yayasan Sioux Ular Indonesia, Aji Rachmat Purwanto, di pemakaman Trihanggo, Gamping, Sleman 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Ketua Yayasan Sioux Ular Indonesia, Aji Rachmat Purwanto meninggal dunia setelah sempat mendapatkan perawatan medis akibat tergigit ular king kobra saat sedang memberikan edukasi di Banjarmasin.

Kepergian Aji menghadirkan duka mendalam bagi keluarga maupun sahabat-sahabatnya. 

Satu di antaranya, Michael Antony atau biasa disapa Coach Mike. Pelatih survival sekaligus founder Survival Skills Indonesia ini mengaku sangat kehilangan.

Baca juga: DKPP Purworejo Sediakan 200 Dosis Vaksin Rabies Gratis

Baginya, almarhum adalah sosok yang benar-benar konsisten, berdedikasi dan mau berjuang bahkan mengorbankan apapun demi konservasi ular.

Khususnya ular endemik Indonesia. 

"Saya sangat, sangat merasa kehilangan," kata Coach Mike ditemui saat pemakaman almarhum Aji di pemakaman Suci Suren, Panggungan, Trihanggo, Gamping, Sleman, Selasa (14/2/2023).  

Pemakaman Aji dipadati para pelayat. Meski hujan turun, namun para pelayat dari warga masyarakat Trihanggo, maupun dari beragam daerah dan komunitas terus berdatangan.

Karangan buka berjejer memenuhi sepanjang jalan menuju rumah duka. 

Coach Mike bercerita, dirinya memiliki banyak kenangan bersama almarhum.

Satu di antaranya ketika tahun 2018 bersama-sama ke Saumlaki, Maluku untuk menangkap buaya yang memangsa nelayan.

Kemudian, sering ketemu juga di festival petualang Nusantara. Beberapa hari sebelum mendapat kabar kematian Aji, Coach Mike mengaku sempat memposting foto memen kebersamaan dirinya dengan almarhum.

Saat itu tidak ada firasat apapun, hanya ingin posting saja. 

Namun, selang beberapa hari berikutnya kabar duka itu datang. 

"Saat itu, saya sedang di Jogja. Saya dapat kabar itu. Saya cek ke teman-teman apa penyebabnya, dan saya diberitahu itu (digigit ular king kobra)," katanya. 

Aji digigit king kobra saat sedang memberikan edukasi kepada anggota baru Yayasan Sioux Ular Indonesia di Banjarmasin.

Narahubung keluarga almarhum, Rizky Akbar bercerita, Aji tergigit ular pada edukasi sesi terakhir saat penanganan handling king kobra, pada Minggu (12/2/2023) sekira pukul 16.00 WITA.

Setelah tergigit, Aji langsung dibawa ke RSUD Ulin Banjarmasin dan diobservasi oleh dokter.

Di rumah sakit tersebut tidak ada serum anti bisa ular king kobra.

Menurut Rizky, serum didatangkan antara dari Jakarta atau Thailand dan baru datang selang sehari berikutnya, di hari Senin (13/2/2023) karena pengiriman memakan waktu yang cukup jauh. 

Baca juga: Setahun Menuju Pemilu 2024, KPU DIY Sosialisasikan Parpol Hingga Pemutakhiran Data Pemilih

"Setelah serum disuntikkan dan observasi selama 8 jam. Namun belum sampai 8 jam, tepatnya dinihari sekitar jam 0.30 WITA di sana mas Aji itu agak sedikit kritis. Dan meninggal jam 1.30 WITA. Langkah sebenarnya sudah sesuai prosedur namun takdir berkehendak lain," kata dia. 

Ia bersama teman-teman di Yayasan Sioux Ular Indonesia merasa sangat kehilangan.

Baginya, Aji merupakan sosok pemimpin yang gigih, semangat tak pernah padam dan selalu ingin mewujudkan mimpi-mimpi besar.

Meskipun misi Sioux untuk menghilangkan paradigma masyarakat tentang Ular sudah hampir tercapai namun saat ini masih ada mimpi Aji yang belum terealisasi. 

"Impian-nya (mas Aji) itu ingin membuat snake handler itu sebagai profesi yang diakui. Ada sertifikasi dan ada legalitasnya sehingga menjadi profesi yang dalam tanda kutip bisa menghasilkan," kata dia. (rif)

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved