DPP Gunungkidul Salurkan 108,3 Ton Benih Padi untuk Musim Tanam 2025/2026
Bantuan tersebut merupakan bagian dari program pemerintah pusat untuk mendukung percepatan tanam dan menjaga ketahanan pangan di daerah.
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Sebanyak 108,3 ton benih padi inbrida disalurkan kepada kelompok tani di Kabupaten Gunungkidul menjelang musim hujan pertama 2025/2026.
Bantuan tersebut merupakan bagian dari program pemerintah pusat untuk mendukung percepatan tanam dan menjaga ketahanan pangan di daerah.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul, Rismiyadi, mengatakan penyaluran bantuan dilakukan menyusul prakiraan dari BMKG yang memprediksi hujan mulai turun pada dasarian ketiga Oktober 2025 dengan curah hujan normal 150–200 milimeter.
“Kami meminta petani agar segera memulai olah lahan sebelum hujan tiba. Kesiapan sejak awal akan menentukan keberhasilan musim tanam pertama,” ujarnya, Selasa (7/10/2025).
Selain benih padi, pemerintah juga menyalurkan 58,46 ton benih jagung hibrida untuk lahan seluas 5.846 hektar.
Adapun benih padi disalurkan untuk 4.332 hektar lahan dengan kebutuhan 25 kilogram per hektar.
“Seluruh bantuan diberikan secara gratis tanpa pungutan biaya apa pun. Ini untuk meringankan beban petani dan memastikan mereka bisa segera menanam,” tuturnya.
Rismiyadi menambahkan, DPP telah berkoordinasi dengan petugas penyuluh lapangan (PPL) di tiap kapanewon untuk memastikan kesiapan lahan dan penyaluran pupuk bersubsidi berjalan lancar.
Para petani diimbau segera mengolah tanah dan menebus pupuk agar tidak terjadi penumpukan saat masa tanam dimulai.
“Kami juga menyiapkan pendampingan teknis dan dukungan alat mesin pertanian supaya proses tanam bisa serentak dan efisien,” ujarnya.
Rismiyadi menambahkan, percepatan distribusi pupuk dan benih juga dimaksudkan agar petani tidak kehilangan momentum saat hujan mulai turun.
Dengan lahan yang telah siap tanam, kegiatan pertanian bisa berjalan serentak dan efisien di seluruh kapanewon.
“Kami ingin memastikan tidak ada lahan yang tertinggal. Kalau pengolahan dan distribusi dilakukan lebih awal, hasil panen bisa lebih optimal karena siklus tanamnya serempak. kDi lapangan, distribusi benih telah dimulai awal Oktober," terangnya.
Sementara itu, Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Tepus, Edi Januari, mengatakan persiapan lahan di wilayahnya telah mencapai sekitar 80 persen.
Hadapi Musim Tanam Seiring Datangnya Hujan, Apa Strategi DPKP DIY untuk Bantu Petani? |
![]() |
---|
Pranata Mangsa Masih Dipegang Generasi Tua, Namun Kian Dilupakan Anak Muda di DIY |
![]() |
---|
Serapan Pupuk Subsidi di Gunungkidul Baru Mencapai 19,66 Persen |
![]() |
---|
Bantul Dorong Petani Jadi Produsen Benih Padi, Targetkan Tiap Kalurahan Mandiri Benih |
![]() |
---|
Jelang Musim Tanam September 2025, Pemkab Bantul Beri Bantuan 1,8 Ton Benih Padi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.