BPBD Bantul Lakukan 102 Operasi Tangkap Tawon Selama Januari 2023

OTT paling banyak dilakukan di Kapanewon Bantul sebanyak 13 tindakan, disusul Kapanewon Kasihan 9 tindakan dan Sewon sebanyak 7 tindakan.  

Penulis: Santo Ari | Editor: Muhammad Fatoni
Dok.Damkarmat Bantul
Personel Damkarmat Bantul melakukan operasi tangkap tawon di rumah warga 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul telah melakukan 102 operasi tangkap tawon (OTT) selama bulan Januari 2023.

Selain itu, tercatat ada lima orang warga yang menjadi korban sengatan tawon vespa dalam sebulan itu.

Manajer Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan (Pusdalops) BPBD Bantul, Aka Luk Luk Firmansyah, mengatakan penanganan OTT hampir dilakukan di seluruh kapanewon di Kabupaten Bantul. 

Dari 102 OTT selama Januari 2023, paling banyak dilakukan di Kapanewon Bantul sebanyak 13 tindakan, disusul Kapanewon Kasihan 9 tindakan dan Sewon sebanyak 7 tindakan.  

“Selama bulan Januari 2023, kami juga mendapat laporan ada 5 warga yang tersengat tawon. Tapi tidak ada yang sampai dirawat di rumah sakit. Rata-rata hanya merasakan lebam, nyeri serta gatal.” ujarnya Rabu (8/2/2023).

Selain OTT, BPBD Bantul juga melakukan animal rescue, di mana selama januari terdapat 45 tindakan.

Kapanewon paling banyak dilakukan penanganan animal rescue berada di Sewon sebanyak 25 tindakan.

Adapun di tahun 2022 kemarin, BPDB Bantul telah melakukan OTT sebanyak 385 titik.

Kepala Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan BPBD Bantul Irawan Kurnianto menyampaikan, banyaknya OTT tersebut menurutnya lantaran masih banyaknya perkebunan dan hutan di Bantul dan membuat tawon untuk bersarang baik di rumah warga maupun di pohon-pohon di sekitar kawasan tersebut.

Ia menilai, jika jauh dari pemukiman dan tidak membahayakan warga, maka sarang tawon akan dibiarkan.

Selama ini, yang ditangani Damkarmat adalah sarang tawon yang berpotensi membahayakan warga, terlebih jenis tawon vespa.  

Irawan mengungkapkan, selama ini penanganan tawon berdasarkan laporan dari masyarakat.

Untuk evakuasi tawon, rata-rata dilakukan pada malam hari demi keamanan bagi petugas Damkarmat maupun warga.

Selain itu penanganan sarang tawon di malam hari karena tawon sensitif terhadap cahaya sehingga lebih mudah untuk memusnahkannya dengan cara dibakar.

“Kami juga pernah melakukan penanganan siang hari, namun harus dengan alat perlindungan diri yang lengkap. Karena kalau tidak, bisa membahayakan petugas dan warga,” imbuhnya.  

Apabila ada masyarakat ada yang membutuhkan bantuan evakuasi satwa dan tawon vespa, bisa menghubungi kami di 0274-6462100 atau call center 122.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved