Perang Rusia Vs Ukraina

Pemerintah AS Akan Kirim Roket Jarak Jauh ke Ukraina

Pemerintah AS mempertimbangkan mengirim roket jarak jauh berjangkauan 150 kilometer ke Ukraina, yang bisa digunakan menyerang target di dalam Rusia.

Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
REUTERS PHOTO/ANN WANG
Sistem Roket Berpeluncur Ganda (MLRS) Thunderbolt-2000 menembakkan amunisinya ketika laithan perang Han Kuang mensimulasikan invasi China di Taichung, Taiwan, pada 16 Juli 2020. 

TRIBUNJOGJA.COM, WASHINGTON - Pemerintahan Presiden Joe Biden dilaporkan telah memutuskan untuk mengirim roket jarak jauh ke Ukraina.

Penyediaan roket jarak jauh itu memberi pasukan Kiev kemampuan untuk mencapai target lebih jauh hingga wilayah dalam Federasi Rusia.

Senjata baru itu diberi nama roket Ground Launched Small Diameter Bomb (GLSDB) dengan jangkauan 150 kilometer (94 mil).

Arsenal militer itu akan menjadi bagian paket bantuan militer yang akan datang untuk Ukraina senilai lebih dari $ 2 miliar.

Kantor berita Reuters melaporkan pada Selasa (31/1/2023), mengutip dua sumber pejabat AS yang tidak disebutkan namanya.

Paket itu juga akan mencakup senjata anti-tank Javelin tambahan, kendaraan anti ranjau, sistem roket peluncuran ganda (MLRS), dan peralatan pendukung untuk sistem pertahanan udara Patriot.

Baca juga: Kirim Ranpur Bradley ke Ukraina, AS Tunjukkan Diri Tak Ingin Solusi Damai

Baca juga: Prancis Pasok Tank AMX-10, AS Akan Kirim Ranpur Bradley ke Ukraina

Baca juga: Yunani Kirim Ranpur BMP-1 ke Ukraina, Ditukar Marder dari Jerman

Roket GLSDB akan memberi pasukan Ukraina jangkauan lebih jauh, hampir dua kali lipat jangkauan amunisi MLRS dan HIMARS yang sebelumnya telah disediakan oleh Washington dan sekutu NATO-nya.

Biden semula enggan mengirim persenjataan yang dapat menyerang tanah Rusia, berisiko meningkat menjadi konflik yang lebih luas dengan Moskow.

Tapi dia telah mengizinkan bantuan yang semakin provokatif dalam beberapa pekan terakhir.

Washington menyetujui rencana untuk mengirim tank M1 Abrams ke Kiev minggu lalu, bahkan setelah Biden awalnya mengklaim pada Maret AS tidak akan menyediakan tank.

Saat itu ia mengatakan, "Itu disebut Perang Dunia III." Sementara tank buatan AS diharapkan akan dikirim ke Ukraina pada akhir tahun ini atau 2024.

Gelombang pertama dari 60 kendaraan tempur Bradley yang disetujui sebelumnya sudah dalam perjalanan. Konfirmasi diberikan Komando Transportasi AS.

GLSDB sedang dikembangkan oleh kontraktor pertahanan AS Boeing Co. di bawah rencana untuk segera memasukkan senjata baru ke dalam produksi untuk Kiev.

Ini menggabungkan bom berdiameter kecil GBU-39 dengan motor roket M26, yang keduanya dapat diambil dari stok senjata AS yang ada.

Washington menolak permintaan Presiden Ukraina Vladimir Zelensky untuk mengirimkan Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat MGM-140 (ATACMS).

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved