Berita DI Yogyakarta Hari Ini

DIY Masuk KLB Campak, 48 Kasus dalam Setahun

Penyebab tingginya campak di DIY lantaran pada 2022 semua terfokus untuk Covid-19 .

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masuk dalam wilayah dengan status Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit campak .

Kasus campak di DIY diakui Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat mengalami peningkatan pada 2022 lalu.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes DIY Setyarini Hestu Lestari, mengatakan penyebab tingginya campak di DIY lantaran pada 2022 semua terfokus untuk Covid-19 .

Para orang tua takut terpapar Covid-19 saat hendak berkunjung ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) untuk mengakses vaksin campak bagi anaknya.

Baca juga: 12 Provinsi Tetapkan KLB Campak, Kasus Suspek Naik 32 Kali Lipat

Sedangkan pemerintah pada waktu itu juga berupaya menekan angka penularan Covid-19 .

"Memang datanya menunjukan peningkatan, jadi ada KLB. Tetapi kan kemudian KLB campak ini mungkin banyak yang harus kami telusur karena penyakit menular," katanya, Jumat (20/1/2023).

Rini menjelaskan, beberapa cara penularan campak yang menurutnya lazim terjadi yakni masyarakat bepergian keluar daerah.

Kemudian di daerah tujuan ada campak dan mereka akhirnya tertular campak.

"Atau mungkin karena kita daerah wisata, ada kedatangan wisatawan yang membawa campak. Bisa saja begitu," ujarnya.

Data yang dimiliki Dinkes DIY, sepanjang 2022 tercatat ada 48 kasus campak yang tersebar di lima kabupaten/kota di DIY.

"Oleh karena itu imunisasi dasar harus dilakukan dengan maksimal. Supaya daya tahan tubuh kita baik dan kekebalan terjadi sehingga campan gak terkena. Itu yang menjadi alur berfikir. Kami selalu melakukan investigasi dengan KLB campak dan rubella ini," terang dia.

Dijelaskan Rini, untuk cakupan vaksinasi campak di DIY pada 2022 diakui menurun karena adanya pandemi Covid-19 .

"Selama pandemi kemarin menurun termasuk campak. Fokusnya Covid. Orang mau kelyar saja takut. Jadi vaksinasi ada penurunan walau DIY menurunnya gak drastis tapi diangka 90-an," ujarnya.

Baca juga: Dinkes Kota Yogyakarta Sosialisasikan Bahaya Ciki Ngebul Melalui Sekolah

Untuk cakupan vaksinasi MR atau measles and rubella ( campak dan rubella di DIY pada 2022 nencapai 97,72 persen.

Sedangkan untuk vaksin boosternya mencapai 94,87 persen.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved