Kisah Driver Ojol di Jogja, Diminta Temani Berkendara Malam Hari Karena Pemesan Takut Kena Klitih
Beberapa driver ojek online (ojol) pun sempat memperoleh pesanan dari customer, untuk sekadar menemaninya berkendara di jalanan, tanpa membonceng
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Fenomena kejahatan jalanan di Yogyakarta beberapa waktu lalu kembali menyeruak, dan membuat warga masyarakat merasa waswas.
Bahkan, beberapa driver ojek online (ojol) pun sempat memperoleh pesanan dari customer, untuk sekadar menemaninya berkendara di jalanan, tanpa membonceng.
Seorang driver ojol yang mengalaminya adalah Eka, mitra perusahaan transportasi online lokal Yogyakarta, JogjaKita.
Driver ojol yang sehari-harinya mangkal di kawasan Ngampilan, Kota Yogyakarta itu mengisahkan pengalaman unik tersebut didapatkannya beberapa waktu lalu, sesaat sebelum off bid larut malam.
"Niat ngojek kan memang buat cari penghasilan untuk keluarga. Biar bisa nyenengin istri. Tapi, di balik itu ada saja orderan yang jadi cerita lucu," katanya.
Seperti biasa, sebelum kembali ke rumah, ia mendapat order dari customer yang searah dengan jalan pulang, dan diambilnya sebagai tugas pungkasan.
Akan tetapi, lanjutnya, ternyata orderan tersebut tak seperti pada umumnya, karena ia mendapati si pemesan sudah membawa kendaraan sepeda motor sendiri.
"Ya, ternyata customer itu memesan ojek online untuk mengantarkan pulang ke rumahnya, karena waktu itu memang sudah larut malam, kan," jelasnya.
Alhasil, bak pengawal pribadi, sepanjang perjalanan menuju area pinggiran Yogyakarta tersebut, ia hanya mengemudikan motor tepat di belakang customernya itu.
Meski terbilang unik, dirinya pun tidak merasa keberatan, karena permintaan itu merupakan pilihan dari customer sendiri, sehingga harus tetap dilayani.
"Jadi, benar-benar tidak membonceng, customer naik motornya sendiri. Tapi, ya, saya senang-senang saja, karena dapat rezeki. Toh, customer itu bayarnya tetap utuh, tetap sesuai dengan aplikasi," urainya.
Eka pun mengisahkan, sehari-hari ia melayani beragam permintaan, karena JogjaKita mempunyai deretan fitur, seperti JogjaRide, JogjaFood, JogjaKurir, JogjaShop.
Meski demikian, dirinya mengakui, permintaan untuk mengawal, atau mengantarkan customer tanpa perlu membonceng, jadi salah satu yang terunik.
"Mungkin, customer-nya takut klitih, atau takut hantu, jadi butuh teman di perjalanan menuju kediamannya," jelas Eka, sembari diikuti gelak tawa. (*)
Lindungi dari Risiko Kecelakaan Kerja, Driver JogjaKita Diikutkan Program BPJS Ketenagakerjaan |
![]() |
---|
JPW Desak Polisi Tingkatkan Patroli Rutin Cegah Aksi Klitih di Bantul |
![]() |
---|
Lagi Bantu Dekor Hajatan, Remaja di Magelang Dihantam Benda Tumpul Oleh Sgerombolan PemotorĀ |
![]() |
---|
JogjaKita Dukung Green Energy Lewat Kolaborasi Strategis dengan Berbagai Pihak |
![]() |
---|
Kisah Founder Ojol Lokal JogjaKita Ibnu Sunanto, Berawal dari Usaha Jualan Pulsa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.