Berita Klaten Hari Ini
Lingga Patok hingga Guci Dinasti Tang Ditemukan Dekat Sumur Kuno Mranggen Klaten
Penemuan benda-benda objek diduga cagar budaya (ODCB) di sekitar sumur kuno di Dukuh Kropakan, Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten
Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Penemuan benda-benda objek diduga cagar budaya (ODCB) di sekitar sumur kuno di Dukuh Kropakan, Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah semakin banyak.
Terbaru, warga setempat menemukan satu lingga patok dan pecahan guci yang diduga peninggalan dari Dinasti Tang.
"Lingga patok yang ditemukan setinggi 80 sentimeter. Ini terdiri dari dua bagian, bagian bawah segi empat 32 cm dan bagian atas segi delapan 48 cm," ujar Humas Komunitas Pegiat Cagar Budaya (KPCB) Klaten, Hari Wahyudi pada TribunJogja.com, Senin (9/1/2023).
Baca juga: Masyarakat di Kota Yogyakarta Harapkan Pemerintah dan Kepolisian Tegas Mengatur Konvoi agar Tertib
Menurut dia, lingga patok pada zaman kerajaan Mataram Kuno berfungsi untuk penanda batas tanah. Ia pun menduga lingga patok yang ditemukan itu sebagai penanda tanah perkampungan Mataram Kuno di lokasi itu.
Lanjut Hari, lingga patok itu sebenarnya sudah lama diketahui oleh warga Dukuh Kropakan terkait keberadaannya.
Namun, warga mengangganya sebagai batu biasa saja dan tak tahu jika itu merupakan benda peninggalan zaman kerajaan Mataram Kuno.
"Karena warga nggak tahu itu lingga, jadinya itu terkubur di tanah milik warga. Hari ini cek dengan pemuda setempat dan benar itu lingga patok. Linggabitu kini disimpan warga untuk sementara," ucapnya.
Selain lingga patok, di sekitar lokasi lanjutnya juga ditemukan pecahan gerabah dan guci yang terbuat dari keramik. Diduga guci itu peninggalan zaman Dinasti Tang.
"Selain situs Wonoboyo, di sini juga banyak artefak kehidupan yang ditemukan seperti gerabah, mata tombak hingga guci dari Dinasti Tang," ucapnya.
Pecahan guci itu, lanjut Hari ditemukan di kedalaman 50 sentimeter di bawah permukaan tanah.
Ia berharap, dengan banyak-banyaknya temuan-temuan itu ia berharap pihak terkait melakukan penelitian secara mendalam di Dukuh Kropakan tersebut.
Sementara itu, Ketua Pemuda RW 14 Dukuh Kropakan, Pupun Prasetya menjelaskan pecahan guci yang ditemukan berjumlah puluhan dan untuk gerabah kecil ukuran kecil yang ditemukan juga puluhan.
"Semuanya kami rawat dulu untuk menjaganya," ucapnya.
Baca juga: Jadwal Tayang VIETNAM vs INDONESIA Leg Kedua Semifinal Piala AFF 2022 di TV Live Streaming RCTI plus
Ia kemudian menyebut, sekitar lima tahun yang lalu, warga sekitar juga pernah menemukan cincin emas di sekitar penemuan tersebut.
Cincin itu, lanjut dia diduga sebagai stempel kerajaan Mataram Kuno yang dimiliki oleh pembesar di wilayah itu pada masa lalu.
"Namun sekarang cincinnya sudah dijual oleh orang yang menemukan, waktu itu cincin emas laku sekitar Rp 500 ribu," tukasnya. (Mur)
Bupati Klaten Belum Terima Laporan Kasus Beras Oplosan di Wilayahnya |
![]() |
---|
Pamitan ke Dapil 1, Bupati Klaten Penuhi Janji Beri Bantuan Turunkan Angka Stunting |
![]() |
---|
Lagi, Bocah Berusia 11 Tahun di Klaten Tewas Tersetrum Listrik saat Hujan-hujanan |
![]() |
---|
Bupati Klaten Resmikan Palang Pintu Perlintasan Sebidang Kereta Api di Desa Boto |
![]() |
---|
Amankan 1.500 Miras pada Januari-November 2024, Polres Klaten Sidangkan 34 Kasus Tipiring Miras |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.