Berita Kota Yogya Hari Ini

Pemkot Yogyakarta Hadirkan Contoh Pengelolaan Sampah Organik Lewat 'Laron Sarungan'

Pemkot Yogyakarta secara resmi bakal memulai gerakan zero sampah anorganik pada awal 2023 mendatang. Namun, langkah pengelolaan sampah

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
Dok Pemkot Yogyakarta
Sekda Kota Yogya, Aman Yuriadijaya saat meninjau TPST Nitikan, beberapa waktu lalu. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemkot Yogyakarta secara resmi bakal memulai gerakan zero sampah anorganik pada awal 2023 mendatang.

Namun, langkah pengelolaan sampah organik yang jumlahnya tak kalah banyak, tetap diperhatikan dan ditekan sedemikian rupa.

Baca juga: Kapten PSIM Yogyakarta Aditya Putra Dewa Minta PT LIB Tak Lagi Undur Jadwal Lanjutan Liga 2

Upaya pemanfaatan limbah organik agar tidak serta merta dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan pun terus didorong.

Salah satunya, dengan merealisasikan laboratorium sampah rumah tangga perkotaan dan disingkat menjadi Laron Sarungan.

Kabid Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogya, Ahmad Haryoko, menyampaikan, laboratorium itu berlokasi di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Nitikan.

Ia berujar, warga masyarakat bisa mengaksesnya secara penuh.

"Silakan, warga yang masih bingung soal metode pengolahan sampah organik, bisa datang langsung, belajar di Laron Sarungan. Setiap yang datang kami berikan oleh-oleh pupuk kompos, hasil olahan dari laboratorium," ungkapnya, Rabu (21/12/2022).

Menurutnya, fasilitas tersebut sengaja dihadirkan Pemkot Yogya, guna mengedukasi warga yang belum punya gambaran pengolahan sampah rumah tangga.

Padahal, jika mereka menguasai tekniknya, limbah tersebut memiliki nilai manfaat cukup besar.

"Di sana pengunjung juga mendapat pelatihan, ada beberapa metode. Seperti ember tumpuk, losida, eco enzim dan biopori. Lalu, ada juga pengelolaan lewat budidaya maggot, bagi yang berminat," urainya.

"Intinya, di laboratorium itu kita tunjukkan metode pengelolaan sampah sesederhana mungkin, sesimpel mungkin, dan tidak menjijikkan. Sehingga masyarakat tertarik mempraktekkannya," imbuh Haryoko.

Dijelaskannya, sejauh ini, dari ratusan ton sampah yang terproduksi di Kota Pelajar, 60 persennya adalah limbah organik.

Sehingga, pihaknya berharap warga bisa terlibat aktif dalam upaya pengelolaan, lewat beragam metode yang telah dicontohkannya.

Baca juga: Pemkot Magelang Pastikan Ketersediaan Bahan Pokok Selama Nataru Aman

Selain menginisiasi Laron Sarungan, Pemkot Yogya sejatinya juga sudah mengerahkan para pendamping untuk memberikan edukasi di wilayah.

Namun, ketika masyarakat masih merasa kurang mantap, maka dipersilakan hadir langsung ke TPST Nitikan.

"Ternyata pengaksesnya juga banyak. Bahkan tidak hanya warga kota saja, banyak mahasiswa juga dari luar DIY. Kemudian siswa sekolah dasar, kemarin SD Sapen misalnya, minta agar dijadwalkan secara rutin itu, untuk belajar di sana," terangnya. (aka)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved