Berita Jogja Hari Ini
Mengenal Ragam Batik dari Pura Pakualaman yang Bersumber dari Naskah Kuno
Bunda Literasi DIY sekaligus tokoh pelestari batik dan wastra nusantara, Gusti Kanjeng Bendara Raden Ayu Adipati (GKBRAA) Paku Alam, mengatakan, Batik
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Batik menjadi warisan budaya tak benda dan identitas bangsa Indonesia yang ditetapkan oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009.
Namun, ada banyak sekali motif batik dengan nilai dan makna yang terkandung di dalamnya.
Seperti halnya batik dari Pakualaman, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang mana terdapat Batik Naskah Nges Ruming Puri.
Baca juga: KPU Kota Yogyakarta Buka Pendaftaran PPK di Minggu Terakhir November 2022
Bunda Literasi DIY sekaligus tokoh pelestari batik dan wastra nusantara, Gusti Kanjeng Bendara Raden Ayu Adipati (GKBRAA) Paku Alam, mengatakan, Batik Naskah Nges Ruming Puri memiliki arti menjaga keharuman istana agar menarik hati.
"Batik Naskah Nges Ruming Puri merupakan batik yang motifnya terinspirasi dari gambar-gambar atau iluminasi naskah-naskah kuno yang ada di Kadipaten Pura Pakualaman," tutur wanita yang akrab disapa Gusti Putri tersebut saat memberikan pemaparan di acara talkshow Bedah Naskah-Naskah Kuno Koleksi DPAD DIY oleh Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Istimewa Yogyakarta secara hybrid, Kamis (17/11/2022).
Sementara itu, proses penciptaan Batik Naskah berfokus pada pembacaan naskah kuno Pura Pakualaman sebagai sumber inspirasi untuk menggali makna antara iluminasi dan teks di naskah tersebut.
"Jadi, saya membantik di Kadipaten Pura Pakualaman itu mempunyai dua tim, yaitu tim perpusatakaan dan tim pembatik. Tim pembatiknya ada banyak macam. Ada yang mengambar, mencanting," imbuhnya.
Pihaknya pun memiliki banyak tim pembatik di luar kerajaannya untuk terus melestarikan batik milik Kadipaten Pakualaman.
Di sisi lain, mengenai proses transformasi Batik Naskah harus di mulai dari Renggan Sari Makara Uneng atau melihat gambar batik yang berada di dalam naskah.
Selanjutnya, terdapat pola motif Sari Makara Uneng atau pola batik yang digambar untuk mempermudah proses membatik, serta terdapat motif batik Sari Makara Uneng atau motif batik yang sudah jadi dan sudah diberi warna secara menyeluruh.
"Hal-hal (detail motif) di batik harus ada pula di nasakahnya (sumber inspirasi pembuatan motif batik)," ucapnya.
GKBRAA Paku Alam turut menjelaskan beberapa seri atau motif Batik Naskah Nges Ruming Puri.
Baca juga: Belasan Ribu Pelajar di DIY Terima Kartu Cerdas yang Bersumber dari Danais
Dikatakannya, ada banyak motif dari Batik Naskah Nges Ruming Puri, empat di antaranya adalah motif Batik Arda Pujanggatikswa, motif Batik Sari Makara Uneng, motif Batik Sekstra Lukita dan motif Batik Wilaya Kusumanjana.
Tentunya, batik-batik tersebut memiliki makna tersendiri.
"Batik Wilaya Kusumanjana jadi Batik Naskah yang pertama kali saya buat. Karena, Batik Wilaya Kusumanjana ada di mana-mana (khususnya) di Pura Pakualaman," pungkasnya. (Nei)
