Pengamat UGM Dorong Industri Kecil Menengah Punya Manajemen Krisis Hadapi Resesi

Pengamat Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr. Hempri Suratnya., S.Sos., M.Si mendorong Pemerintah Daerah DIY agar

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Kurniatul Hidayah
dok.istimewa
Ilustrasi resesi ekonomi 

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Ancaman resesi ekonomi diperkirakan akan menghantam industri padat karya.

Pemutusan hubungan kerja (PHK) masal, menjadi salah satu yang perlu diwaspadai. 

Pengamat Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr. Hempri Suratnya., S.Sos., M.Si mendorong Pemerintah Daerah DIY agar membuat skenario atau roadmap untuk menghadapi resesi 2022.

Salah satu satunya dengan membuat manajemen krisis bagi Industri Kecil Menengah (IKM) . 

Baca juga: Pohon Tumbang dan Atap Rumah Ambrol di Gunungkidul Pasca Dilanda Hujan Deras 2 Hari Terakhir

Menurut dia, skema-skema penyiapan sektor industri agar siap dan memiliki daya tahan terhadap resesi juga penting. 

"Mereka (industri) harus punya manajemen krisis. Kalau industri-industri besar mungkin sebagian sudah punya (manajemen krisis). Akan tetapi industri-industri kecil menengah yang banyak belum. Ini yang harus disiapkam pemerintah. Harus ada skenario atau road map menghadapi resesi," katanya, Senin (14/11/2022). 

Ia melanjutkan pemberian insentif pada industri padat karya bisa menjadi salah satu strategi, agar sektor industri tetap eksis.

Namun perlu ada identifikasi yang jelas dengan memprioritaskan sektor-sektor industri yang rentan dan padat karya. 

"Jangan sampai insentif ini salah sasaran. Insentif-insentif kemudahan bahan baku, impor dan proses produksi juga dapat dilakukan. Kebijakan-kebijakan seperti restrukturisasi kredit, kemudahan-kemudahan pajak dan sebagainya  merupakan salah satu strategi yang dapat dilakukan," lanjutnya. 

Hal penting lainnya adalah menjaga daya beli masyarakat dan memperkuat pasar domestik, sehingga keterserapan hasil industri dapat dilakukan. 

Baca juga: Jam Tayang Timnas Inggris vs Iran, Info Live Streaming Piala Dunia Qatar

Sisi lain, industri juga harus didorong untuk melakukan transformasi secara baik dengan menciptakan peluang-peluang usaaha baru, hingga melakukan efisiensi biaya. 

"Sehingga industri memang harus kreatif dalam mencari peluang usaha dan menghadapi resesi, mereka harus punya manajemen krisis," pungkasnya. (maw)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved