Pilpres 2024
Pasang Badan Surya Paloh Soal Pencapresan Anies Baswedan
Surya Paloh menegaskan keputusannya memilih Anies Baswedan sebagai calon yang akan diusungnya di Pilpres 2024 memang tidak disukai banyak pihak.
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Sontak hal itu menjadi sorotan, tetapi Paloh mengeklaim bahwa “kemesraan” tidak selalu perlu diumbar ke publik.
"Enggak-enggak (engga ada pelukan) jarang sekali ya kalau pertemuan-pertemuan seperti ini (berpelukan). Barangkali agak berbeda kalau pertemuan berdua, agak beda ya," ujar bos Media Group tersebut.
Persilakan pamit
Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Faldo Maldini mengatakan, apabila satu pihak sudah tidak lagi berkomitmen dengan visi Jokowi maka seharusnya tahu diri.
Hal itu disampaikan Faldo menanggapi video yang memperlihatkan Presiden Jokowi tampak tidak membalas ajakan berpelukan Paloh saat menghadiri perayaan HUT Partai Golkar.
"Kalau tidak komit lagi dengan visi presiden, ya harusnya ukur diri saja. Datang tampak muka, pergi tampak punggung. Pamit baik-baik," kata Faldo, Sabtu.
Menurutnya, koalisi pemerintah memang sudah seharusnya solid mendukung pemerintahan hingga akhir.
"Anggota koalisi pemerintahan seharusnya solid untuk ikut menuntaskan persoalan negara sampai pemerintahan ini selesai. Termasuk, soal keberlanjutan pemerintahan. Ini pesan utamanya," tegas Faldo.
Kemudian, Faldo juga menyinggung soal pidato Jokowi di acara HUT Partai Golkar tersebut.
Menurutnya, presiden berkali-kali mengatakan harus hati-hati mencari sosok calon pemimpin.
Presiden juga menekankan agar tidak perlu terburu-buru. Sebab, masalah yang akan dihadapi ke depan akan berat.
"Antara lain krisis ekonomi dan pangan. Jadi perlu duduk bersama dulu, mendudukan permasalahan yang jadi tugas selanjutnya," kata Faldo.
Meski demikian, ia menilai jika sikap presiden yang tidak membalas pelukan Surya Paloh bukan menandakan ada permasalahan personal.
Sebab, saat mengawali pidatonya Presiden Jokowi menyebut semua nama ketua umum parpol yang hadir. Termasuk, Surya Paloh.
"Saya kira tidak ada soal personal, dalam pidato hampir semua nama tokoh disebut Presiden. Tidak ada masalah," ujarnya. (*)