Berita Kulon Progo Hari Ini
Cerita Warga di Dusun Kedungrong Kulon Progo Manfaatkan Tenaga Mikro Hidro untuk Pembangkit Listrik
mereka memanfaatkan debit air yang mengalir deras di saluran irigasi Intek Kalibawang sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)
Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Kurniatul Hidayah
"Karena adanya energi mekanik maka timbullah arus listrik. Setelah itu, dilihat panel control sudah menunjukkan angka 200 atau belum. Jika sudah, pencet tombol berwarna hijau. Ketika nyala, sudah maksimal untuk menggerakkan generator," jelasnya.
Widarta menyebut, tenaga mikro hidro mampu menghasilkan tegangan listrik sebesar 18.000 KWH.
Tenaga listrik bisa digunakan untuk penerangan lampu, menyalakan mesin jahit, setrika, kulkas, menanak nasi bahkan kegiatan pertukangan.
Sehingga oleh masyarakat, tenaga mikro hidro digunakan selama 24 jam dengan menggunakan dua alat generator secara bergantian.
Selain itu, perawatan alatnya juga cukup mudah. Hanya saja yang menjadi kendala, adanya sampah yang terbawa arus sungai kemudian mengendap di pintu masuk air. Sehingga perlu dibersihkan setiap hari secara rutin.
"Kalau (pintu masuk air) kotor tidak bisa nyala. Daya listrik yang dihasilkan menurun. Sehingga penerangan lampu di rumah warga tidak menyala maksimal," ucapnya.
Baca juga: Striker PSS Sleman Boaz Solossa Bertekad Curi Poin di Kandang Persikabo 1973
Dengan demikian, ia berharap adanya bantuan alat berupa stabilizer untuk menstabilkan tegangan listrik.
Purwanti, seorang warga Dusun Kedunggrong mengaku cukup terbantu dengan keberadaan tenaga mikro hidro.
Pasalnya, biaya yang harus dikeluarkan untuk pembayaran listrik sedikit dibandingkan menggunakan PLN sehingga lebih hemat.
"Bayarnya lebih ringan pakai tenaga mikro hidro ketimbang PLN. Kalau pembayaran listrik pakai PLN bisa Rp 50 ribu sebulan sedangkan mikro hidro cuma Rp 12 ribu sebulan. Bisa untuk setrika, masak dan penerangan lampu," ungkapnya. (scp)