Berita Kulon Progo Hari Ini
Cerita Warga di Dusun Kedungrong Kulon Progo Manfaatkan Tenaga Mikro Hidro untuk Pembangkit Listrik
mereka memanfaatkan debit air yang mengalir deras di saluran irigasi Intek Kalibawang sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)
Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Kurniatul Hidayah
Pembangunan PLTMH mulai terealisasi mulai 2012 dengan menghabiskan biaya lebih dari Rp 250 juta.
Hingga saat ini, biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan PLTMH bisa sekitar Rp 1 Miliar.
Menurut Cahyono, hadirnya tenaga mikro hidro sangat meringankan warga setempat.
Rata-rata 75 persen penduduk di Dusun Kedungrong sudah memanfaatkan energi terbarukan tersebut.
Sehingga masyarakat memanfaatkan tenaga listrik dari PLN hanya sebagai cadangan.
Hingga saat ini, tegangan yang dihasilkan dari tenaga mikro hidro sudah bisa mengaliri rumah-rumah warga setempat.
Dari total 52 KK di Dusun Kedungrong, ada 50 KK yang sudah memanfaatkan tenaga mikro hidro.
"Jadi tinggal 2 KK yang belum menggunakan PLTMH di rumahnya," ucapnya.
Dilanjutkannya, setiap KK hanya mengeluarkan biaya ongkos sedikitnya Rp 12 ribu untuk iuran penggunaan PLTMH.
Uang dari iuran warga itu digunakan untuk reparasi alat PLTMH jika ada kerusakan.
Sementara, Teknisi PLTMH, R.Widarta menjelaskan cara kerja alat PLTMH.
Pertama, pintu masuk air harus ditutup. Selanjutnya, dilakukan pembersihan sampah baik di pintu masuk air maupun kincir turbin.
Lalu turbin propeler dibuka. Turbin ini berfungsi untuk mengubah energi potensial dan kinetik menjadi energi mekanik.
Dengan cara aliran air yang jatuh menabrak runner turbin.
Kemudian dilakukan pengecekan di alat generator yang berfungsi untuk mengkonversi energi mekanik menjadi energi listrik di medan magnet.