Tol Yogyakarta Bawen
Perubahan Konstruksi Pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen Seksi 1 Wilayah Sleman
Kabar terbaru Pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen seksi 1 (Junction Sleman hingga Banyurejo) di seputar Selokan Mataram
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Termasuk sebagian lahan di SMPN 2 Tempel. Jika melihat lokasi sekolah ini berada tepat di sebelah jalan Inspeksi Selokan Mataram.
"Nanti posisinya kita lihat desain final rencana terakhir. Gedung SMPN 2 Tempel sepertinya kena dikit, berarti tetap terkena."
"Tapi kepastian kena enggaknya setelah konsultasi publik dan hasil dari sisi pelaksanaan. Sekarang Belum final. Setelah konsultasi publik data diperbarui," kata dia.
Lokasi SMPN 2 Tempel berada di Kalurahan Banyurejo.
Lurah Banyurejo, Saparjo mengatakan, jika melihat paparan gambar, sekolah SMP Negeri 2 Tempel memang mepet sekali tetapi kepastiannya masih menunggu pengukuran.
"Mepet itu kan bisa jadi kena, bisa juga tidak. Saya berharap mudah-mudahan tidak kena. Kalau SD dari awal aja belum selesai, saya khawatir ini lebih lama (prosesnya)," kata dia.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Ery Widaryana mengaku hingga saat ini belum dirinya belum menerima pemberitahuan apakah Gedung SMPN 2 Tempel terdampak tol Jogja-Bawen atau tidak.
Kendati demikian, apabila pada akhirnya terdampak maka Ia meminta segala prosesnya harus sesuai prosedur.
Meskipun yang terdampak hanya sebagian kecil dari lahan keseluruhan.
"Kami minta prosedural jika kena. Karena itu asetnya daerah jika kena tidak seenaknya sendiri. Harus ada prosedur nya. Nanti jika sudah ada pemberitahuan, pasti ada tindaklanjut dan akan kami komunikasikan dengan BKAD dan pihak terkait," kata.
Pembebasan Lahan

Pembebasan lahan proyek Jalan Tol Yogyakarta-Bawen sudah mencapai 95 persen.
Masih kurang 5 persen lagi agar proses pengadaan lahan itu bisa selesai dan berlanjut pada proses konstruksi.
Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Dispertaru) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Krido Suprayitno mengatakan, 5 persen lahan yang belum dibebaskan tersebut merupakan tanah berkarakter khusus di antaranya tanah desa dan sultan ground atau tanah kasultanan.
Belum terpenuhinya tanah yang direcanakan itu membuat tim pengadaan tanah harus memperpanjang Izin Penetapan Lokasi (IPL) proyek tol Yogyakarta-Bawen khusus di wilayah DIY.