Tol Yogyakarta Bawen
Perubahan Konstruksi Pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen Seksi 1 Wilayah Sleman
Kabar terbaru Pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen seksi 1 (Junction Sleman hingga Banyurejo) di seputar Selokan Mataram
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com Sleman - Pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen seksi 1 (Junction Sleman hingga Banyurejo) di seputar Selokan Mataram mengalami perubahan.
Kontruksi rencananya dibuat dua meter dari sisi luar jalan inspeksi.

Hal ini dibuat agar jalan tol tidak menggangu Selokan Mataram yang merupakan cagar budaya.
"Saya kemarin sudah infomasikan paling tidak 2 meter dari sisi terluar jalan inspeksi."
"Tapi terkait desain, apakah menggunakan bor pile atau tidak coba nanti dikonfirmasi ke badan usaha terkait dengan yang melakukan penyusunan rencana teknik akhir. (Karena) harus dikaji titik by titik," kata PPK Jalan Tol Yogyakarta-Bawen, M. Mustanir, saat melakukan sosialisasi rencana penambahan pengadaan tanah di Kalurahan Banyurejo awal pekan lalu.
Kontruksi dibuat dua meter dari sisi luar jalan inspeksi agar lebih aman.
Nantinya, kata Mustanir, jalan inspeksi di sepanjang Selokan Mataram masih bisa berfungsi dengan baik.
Hal ini setelah ada review design.
Awalnya, di desain single pair namun sekarang menjadi elevated atau melayang dengan kontruksi tiang dibagian kanan dan kiri.
Karena ada perubahan desain untuk melindungi Cagar Budaya Selokan Mataram ini, maka pembangunan jalan tol Jogja Bawen di seksi 1 membutuhkan tambahan lahan sekira 23 hektar.
Lahan seluas itu, disamping di seputar selokan Mataram juga digunakan untuk kebutuhan lain.
"Seperti drainase. Terus ada pemindahan kantor badan usaha (semula di Magelang) kini Banyurejo. Untuk rincian luasnya, belum dapat data," kata dia.

SMPN 2 Tempel Dimungkinkan Terdampak Tol
Jumlah tambahan lahan 23 hektar itu tersebar dari Tirtoadi hingga Banyurejo.
Di Kalurahan Banyurejo sendiri ada 142 bidang yang rencananya terdampak tambahan lahan pembangunan jalan tol Jogja Bawen ini.