Pembunuhan Daria Dugina
Sejak 1997 Filsuf Rusia Alex Dugin Sudah Prediksi Perang Pecah di Ukraina
Sebagai ideolog konservatif filsuf Alexander Dugin menganggap Ukraina bagian dari Rusia, dan negara itu tak punya sejarah kenegaraan.
Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
“Pertempuran untuk Ukraina dan melawan Rusia adalah konstanta historis dari strategi geopolitik barat,” tulis Dugin dalam sebuah opini untuk grup media konservatif Tsargrad TV pada Maret.
Dia juga berpendapat perbatasan Ukraina saat ini dibuat secara artifisial ketika Ukraina adalah bagian dari Uni Soviet.
Ukraina tidak memiliki sejarah kenegaraan sama sekali, sementara wilayahnya saat ini secara historis tidak disengaja dan merupakan hasil dari desain administrasi Bolshevik.
Ketika Putin, saat dia membenarkan operasi militer di Ukraina, mengatakan 'Ukraina diciptakan oleh Lenin,' menurut Dugin, Putin benar sekali.
“Tentara Rusia saat ini memerangi negara-negara berdaulat yang memaksakan dunia unipolar. Kita tidak bisa kalah dalam perang ini. Jika tidak, seluruh dunia akan terbakar,” kata Dugin kepada surat kabar Turki, Turkiye Gazetesi pada April.
Seperti ayahnya, Dugina mendukung kampanye militer Rusia di Ukraina, sebuah negara yang ia gambarkan sebagai negara gagal.
Muncul di podcast 'Solovyov LIVE' hanya beberapa jam sebelum kematiannya, dia menuduh barat mencoba memaksakan kehendaknya pada orang lain.
“Operasi militer khusus (di Ukraina) adalah paku terakhir di peti mati hegemon dunia (barat),” katanya.
Inggris memasukkan Dugina ke daftar hitam bulan ini sebagai kontributor disinformasi yang sering dan terkenal terkait dengan Ukraina.
Penasihat Presiden Ukraina Mikhail Podolyak membantah keterlibatan Kiev dalam pemboman itu.
"Saya ingin menekankan Ukraina, jelas, tidak ada hubungannya dengan itu," katanya kepada media Ukraina, Minggu.(Tribunjogja.com/RussiaToday/xna)
