Pembunuhan Daria Dugina

Sejak 1997 Filsuf Rusia Alex Dugin Sudah Prediksi Perang Pecah di Ukraina

Sebagai ideolog konservatif filsuf Alexander Dugin menganggap Ukraina bagian dari Rusia, dan negara itu tak punya sejarah kenegaraan.

Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
RussiaToday/Telegram
Darya Dugina berfoto bersama ayahnya, Alexander Dugin. Darya tewas dalam ledakan bom mobil yang menghancurkan kendaraan yang dikemudikannya di Moskow, Sabtu malam (20/8/2022). Alexander Dugin dikenal filsuf politik radikal Rusia. 

Menurut laporan yang belum dikonfirmasi, Dugin berencana untuk meninggalkan acara dengan mobil yang sama dengan putrinya, tetapi pada saat terakhir memutuskan untuk mengambil mobil terpisah.

Dugin mulai populer sebagai penulis konservatif yang produktif pada 1990-an ketika Rusia mengalami krisis ekonomi yang melumpuhkan.

Rusia juga mengalami kekosongan ideologis menyusul runtuhnya Uni Soviet.

 

Dikenal karena retorikanya yang berapi-api dan sikap anti-Barat yang hawkish, Dugin membayangkan Rusia sebagai kekaisaran kontinental yang kuat dan terus berkembang.

Dugin menyebut misi Rusia versi dia adalah melayani sebagai benteng serius melawan penyebaran model liberal barat di mana-mana di planet ini.

Dalam karyanya, 'The Foundation of Geopolitics: The Geopolitical Future of Russia', yang diterbitkan pada 1997, Dugin sudah meramalkan pertumpahan darah di Ukraina.

“Kedaulatan Ukraina adalah faktor negatif bagi geopolitik Rusia yang pada prinsipnya dapat dengan mudah memicu konflik bersenjata,” tulisnya.

Dugin berpendapat, sambil mempertahankan tingkat otonomi tertentu, Ukraina harus diintegrasikan ke dalam negara Rusia, seperti pada zaman Tsar dan Soviet.

Penulis dengan penuh semangat mendukung keputusan Moskow untuk menarik kembali Krimea, setelah semenanjung itu memilih dalam referendum untuk meninggalkan Ukraina setelah kudeta 2014 di Kiev.

Dia kemudian masuk daftar hitam oleh AS dan Kanada. Pada 2014, ia meninggalkan Universitas Negeri Moskow, di mana ia memimpin departemen sosiologi hubungan internasional selama lima tahun.

Prediksi Alex Dugin

Dugin juga mendukung operasi militer yang diluncurkan Moskow terhadap negara tetangga pada akhir Februari tahun ini.

Dia berpendapat, sejak kemerdekaan Ukraina pada 1991, barat yang dipimpin AS telah memicu konflik dengan mendukung nasionalis dan pasukan anti-Rusia lainnya di Kiev.

Senjata juga terus dialirkan ke Ukraina. Sejak awal, menurutnya proyek Ukraina merdeka telah diarahkan melawan Rusia dan diawasi Anglo-Saxon.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved