Cacar Monyet

Jangan Keliru! Begini Cara Membedakan Cacar Monyet dan Cacar Air

Perbedaan utama antara gejala cacar air dan monkeypox / cacar monyet adalah bahwa cacar monyet menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Rina Eviana
dok.istimewa
Ilustrasi 

Pemeriksaan PCR untuk monkeypox / cacar monyet saat ini baru bisa dilakukan di dua tempat, yakni di laboratorium rujukan nasional BKPK Kemenkes, dan laboratorium Institut Pertanian Bogor.

Saat ini sedang dalam proses penambahan 10 laboratorium yang ditingkatkan untuk melakukan pemeriksaan PCR tersebut. Ada pula beberapa rumah sakit yang sudah bisa melakukan PCR.

Dikatakan dr. Syahril, Kemenkes sudah menyiapkan 1.200 reagen untuk pemeriksaan monkeypox. Pemeriksaan dilakukan manakala ada kecurigaan monkeypox. “Pemeriksaan PCR monkeypox ini berbeda dengan pemeriksaan PCR Covid-19. PCR monkeypox dilakukan dengan swab pada ruam-ruam yang ada di tubuh pasien,” ujar dr. Syahril.

Gejala cacar monyet / monkeypox

Gejala monkeypox / cacar monyet mirip dengan gejala cacar air, namun lebih ringan. Gejala dimulai dengan demam, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan.

Perbedaan utama antara gejala cacar air dan monkeypox / cacar monyet adalah bahwa cacar monyet menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening (limfadenopati) sedangkan cacar air tidak.

Cacar monyet biasanya merupakan penyakit yang sembuh sendiri dengan gejala yang berlangsung dari 2 hingga 4 minggu.

Baca juga: 5 Cara Mencegah Penularan Cacar Monyet Menurut Epidemolog

Cara mengobati monkeypox / cacar monyet

Ilustrasi cacar monyet
Ilustrasi cacar monyet (Freepik)

Pasien monkeypox tidak diperlukan ruang isolasi sebagaimana pasien Covid-19. Ruang isolasi untuk pasien Covid-19 memerlukan tekanan negatif, sementara untuk pasien monkeypox ruang isolasi tersebut tidak diperlukan.

Terapi Perawatan klinis untuk monkeypox / cacar monyet harus dioptimalkan sepenuhnya untuk meringankan gejala, mengelola komplikasi, dan mencegah gejala sisa jangka panjang. Pasien monkeypox / cacar monyet harus diberi cairan obat dan makanan untuk mempertahankan gizi yang memadai.

Infeksi bakteri sekunder harus diobati sesuai indikasi. Antivirus yang dikenal sebagai tecovirimat yang dikembangkan untuk cacar dilisensikan oleh European Medicines Agency (EMA) untuk monkeypox pada tahun 2022 berdasarkan data pada penelitian pada hewan dan manusia.

Tecovirimat belum tersedia secara luas. Jika digunakan untuk perawatan pasien, tecovirimat idealnya harus dipantau dalam konteks penelitian klinis dengan pengumpulan data prospektif.

Baca juga: Kronologi Pasien Pertama Cacar Monyet di Indonesia, Kemenkes: Diduga Terinfeksi di Luar Negeri

Terkait vaksinasi, WHO belum memberikan rekomendasi untuk vaksinasi massal dalam menghadapai monkeypox. Ada dua atau tiga negara yang sudah melakukan vaksinasi dan Indonesia juga sedang memproses untuk pengadaannya dan harus melalui rekomendasi dari Badan POM.

Pasien monkeypox / cacar monyet akan sembuh sendiri manakala tidak ada infeksi tambahan atau tidak ada komorbid yang berat yang dapat memperparah kondisi pasien. “Kalau pasiennya tidak ada komorbid dan tidak ada penyakit pemberat lain, Insya Allah sebetulnya pasien ini bisa sembuh sendiri,” ucap dr. Syahril. 

Itulah cara membedakan gejala cacar monyet / monkeypox dengan cacar air.(*)

Sumber: Kontan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved