Berita Kriminal
Nugas Berujung Petaka, Remaja 13 Tahun Asal Magelang Tidak Pulang Setelah Dijemput Teman
Kepala Dusun Sudimoro, Sih Agung menjelaskan, kasus ini mulai terungkap setelah dilakukan pengecekan dan mencari informasi dugaan korban terakhir bera
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Joko Widiyarso
"Autopsi mulai pukul 19.30 WIB, Kamis (04/08). Selesai komplit beres pukul 23.45 WIB.
“Sampai sini (rumah korban) pukul 00.30 WIB. Dibawa ke masjid, disolatkan 10 menit langsung dimakamkan," tuturnya.
Terduga pelaku ditangkap

Polres Magelang telah menangkap terduga pelaku atas dugaan penganiayan hingga mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang yang jenazahnya ditemukan di kebun kopi yang berlokasi di Dusun Kupen, Desa Baleagung, Kecamatan Grabag, sekitar pukul 14.00 WIB pada Kamis (4/8/2022) lalu.
Diketahui, jenazah tersebut merupakan seorang remaja berinisial WSH (13),warga Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang yang diduga sempat hilang, pada Rabu (03/08/2022).
Atas kejadian ini, pihak kepolisian pun langsung melakukan penyelidikan terkait orang terakhir yang bersama korban sebelum dinyatakan hilang.
Dari keterangan saksi-saksi yang ada ternyata mengarah kepada terduga pelaku yakni teman korban yang menjemput korban dari rumahnya.
"Ternyata dari pengakuan sementara dan saksi-saksi yang ada, temannya sendiri yang mengajak korban pergi ke luar," ujar Kapolres Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun, pada Jumat (5/8/2022).
Dari penelusuran tersebut, pihak kepolisian pun bergerak cepat dan berhasil melakukan penahanan terhadap satu orang terduga pelaku.
Terduga pelaku ini, teman yang mengajak korban keluar rumah. Bahkan, terduga pelaku mengakui perbuatannya.
"Untuk sementara ini, baru satu orang dilakukan penahanan yakni temannya yg mengajak ke luar korban, terduga pelaku juga di bawah umur. Pelaku juga sudah mengakui perbuatan itu," ucapnya.
Dari pengakuan terduga pelaku, lanjut Kapolres, saat menganiaya korban terduga pelaku menggunakan senjata tajam jenis arit dan batang kayu.
"Yang pertama menggunakan senjata tajam berupa arit. Yang kedua, batang kayu digunakan untuk menganiaya korban. Diduga dianiaya di kebun kopi tersebut," ucapnya.
Dari pengakuan terduga pelaku tersebut, Pihak kepolisian pun akan mengembangkan penyelidikan kasus. Terutama, memastikan keterlibatan orang lain selain terduga pelaku.
"Sementara ini informasi hanya satu orang. Nanti, kami dalami lagi apakah ada peran dari orang lain atau temannya yang turut membantu atau turut serta,"ujarnya.