Konflik China Taiwan

Kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan Ulang Krisis Politik Militer 1995

Krisis politik militer Selat Taiwan terjadi Juni 1995 saat Presiden Taiwan Lee Teng-hui terbang ke AS. China menggelar latihan penembakan rudal.

Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
eng.chinamil.com.cn/ Foto oleh Wang Yi
ILUSTRASI. Jet tempur J-16 dari Brigade Penerbangan Angkatan Udara di bawah Komando Timur PLA China lepas landas untuk latihan pertempuran udara pada 21 Februari 2021. 

Xiong secara khusus merujuk pada Krisis Selat Taiwan tahun 1958, ketika China menembaki beberapa pulau kecil yang dipegang pemerintah di Taiwan yang sangat dekat dengan daratan China.

Setelah Maret 1996, nada perselisihan bergeser. Lee melanjutkan untuk menang dalam pemilihan presiden pertama Taiwan meyakini AS akan benar-benar akan membela Taiwan.

Sesudah peristiwa itu, krisis berlanjut ketika Ketua DPR AS saat itu Newt Gingrich (R-GA) terbang ke Taiwan, bertemu Lee Teng-hui.

Gingrich menegaskan, AS akan membela Taiwan. Krisis 1995-1996 dan perang Irak 1991 menimbulkan perubahan.

PLA memperbarui rencana perang abad ke-21. Presiden China Jiang Zemin mengarahkan ahli strategi PLA untuk bersiap menghadapi perang lokal di bawah kondisi teknologi tinggi.

China mulai mengembangkan kapal perang, jet, dan rudal pembunuh kapal induk baru yang mampu memaksa Angkatan Laut AS untuk menjauh dari pantai China.

Komando Pasifik AS mengakui kelemahan militer AS di depan Komite Angkatan Bersenjata Senat AS. Pentagon sejak itu menggelontorkan sejumlah besar uang untuk mengembangkan senjata dengan jangkauan sebanding.

Hasilnya 26 tahun setelah krisis Selat Taiwan, PLA jauh lebih siap untuk menangani konfrontasi besar dengan Amerika Serikat dan tidak mundur seperti yang terpaksa dilakukan pada 1996.

PLA mengumumkan pada Rabu pagi mereka akan melakukan serangkaian latihan militer tembakan langsung dari 4 hingga 7 Agustus yang mengelilingi pulau Taiwan.

Pesawat tempur siluman J-20 telah dimobilisasi sebagai bagian dari latihan militer paling serius dan terbuka yang dilakukan China.(Tribunjogja.com/Sputniknews/xna)

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved