Berita Bantul Hari Ini

Puluhan Siswa dari Berbagai Daerah Binaan YPA-MDR Membatik Bersama

Puluhan siswa dari berbagai daerah di Indonesia belajar membatik bersama di Kelompok Batik Tulis Lanthing, Padukuhan Gunting, Bantul.

Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Santo Ari
Puluhan siswa dari berbagai daerah di Indonesia bersama finalis Miss Bantul belajar membatik bersama di Kelompok Batik Tulis Lanthing, Padukuhan Gunting, Kalurahan Gilangharjo, Kapanewon Pandak, Rabu (27/7/2022). 

Sementara untuk Kabupaten Gunungkidul, ada delapan sekolah yangmendapatkan bantuan, terdiri atas enam SD, satu SMP, dan satu SMK.

"Untuk memaksimalkan peralatan tersebut, pada tahun ini kami mencoba mencari solusi bagaimana para siswa bisa membuat karya batik yang bagus, yang layak jual. Bukan berarti mereka dikejar untuk jualan. Hampir 70 persen karya anak-anak yang sudah diproduksi lebih banyak disimpan di sekolah masing-masing," ungkapnya.

Menurutnya, jika hasil karya para siswa memiliki nilai jual, ada filosofi yang terkandung di setiap karya, dan berkualitas bagus, maka layak dipakai konsumen atau pecinta batik .

Menurutnya, hal itu jauh lebih bermanfaat bagi anak-anak. Di sisi lain, anak-anak dapat memiliki tabungan pendidikan.  

Baca juga: YPA-MDR Ajak Siswa Bantul Latihan Aman Berlalu Lintas di Astra Motor Safety Riding Center Yogyakarta

"Kami mengajak para pecinta batik untuk menghargai dan mengapresiasi batik hasil karya pembatik cilik. Kami mengajak untuk menghargai prosesnya dalam berkarya," ucapnya.

Maka dari itu, untuk memasarkan batik hasil karya pembatik cilik, pihaknya tidak menjual di toko-toko, tetapi dipasarkan melalui berbagai kegiatan seperti pameran atau peragaan busana. 

"Dalam satu tahun, mungkin mereka hanya membuat satu karya atau maksimal lima karya sehingga dari Yayasan Pendidikan Astra maupun PT Astra International membuat kegiatan mendatangkan buyer. Kegiatan digelar secara eksklusif, diperagakan oleh model, dan ada pameran. Tahun ini, kami ingin memperkenalkan produk anak-anak ke Milan, Italia," urainya.

Tak berhenti di situ , untuk melestarikan batik dan menambah jumlah pembatik cilik, pihaknya berupaya menginisiasi kampung wista pembatik cilik, yakni di Pandak dan Gedangsari.

Saat ini, pihaknya tengah menyiapkan SDM sebelum menyiapkan tempat wisatanya.

Pasalnya, selama ini, konsep wisata edukasi masih terbilang baru, apalagi yang mau merangkul anak-anak.

"Harapannyan anak-anak sejak kecil dididik sehingga saat lulus SMA bisa berdaya," tambahnya.

YPA-MDR, yang ada sejak 2009, adalah yayasan yang secara khusus didirikan dan dimiliki oleh PT Astra International Tbk sebagai pelaksana kontribusi sosial berkelanjutan bidang pendidikan dengan membina sasaran sekolah-sekolah di daerah prasejahtera atau tertinggal, terdepan, dan terluar di Indonesia dan menjadi wujud dari pilar Astra untuk Indonesia Cerdas.

Visi, misi dan tujuan PA-MDR adalah menjadi lembaga yang mewujudkan sekolah unggul di daerah prasejahtera dan mampu mencetak sumber daya manusia berkualitas sebagai agen perubahan menuju masyarakat sejahtera.

Pola pembinaan yang dilakukan berdasarkan empat pilar, meliputi akademis, karakter, kecakapan hidup, dan seni budaya.

YPA-MDR juga memberikan bantuan berupa sarana prasarana penunjang kegiatan belajar mengajar sesuai standar pelayanan minimal yang ditetapkan oleh pemerintah.

Hingga saatini, YPA-MDR telah membina 112 sekolah jenjang SD, SMP, dan SMK/SMA di 13 kabupaten, Lampung Selatan, Serang, Tangerang, Bogor, Majalengka, Kapuas, Kutai Barat, Barito Utara, Bantul, Gunungkidul, Pacitan, Kupang, dan Rote Ndao.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved