Berita Sleman Hari Ini

Penyakit Mulut dan Kuku di Sleman Meluas, Tembus 3.423 Kasus 

Sampai 27 Juni 2022, pukul 17.00 WIB, total akumulasi kasus PMK di wilayah Bumi Sembada telah mencapai 3.423 kasus.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Sleman 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Kasus Penyakit Mulut dan Kuku ( PMK ) di Kabupaten Sleman meluas.

Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman , Ir. Suparmono menyebut, sampai 27 Juni 2022, pukul 17.00 WIB, total akumulasi kasus PMK di wilayah Bumi Sembada telah mencapai 3.423 kasus.

Sumber data tersebut diambil dari data terpadu UPTD pelayanan kesehatan hewan. 

Dari sumber tersebut, mayoritas kasus PMK di Sleman ditemukan pada sapi potong dengan jumlah mencapai 2.703 kasus. Disusul sapi perah 511.

Adapun untuk domba, kambing dan kerbau temuan kasus PMK relatif sedikit.

Baca juga: Capai Target, 3.100 Ternak di Sleman Telah Disuntik Vaksin PMK 

Domba 198 kasus, kambing 9 dan kerbau 2 kasus.

Dari total jumlah tersebut, hewan yang sembuh dari penyakit menular ini juga relatif banyak. 

"Yang sembuh ada 98. (Rinciannya), sapi potong 50, sapi perah 23. Lainnya kerbau dan domba," terang dia, Jumat (1/7/2022). 

Dari total kasus yang ada, hewan yang mati berjumlah 52 ternak dengan rincian sapi potong 45, sapi perah 6 dan domba 1.

Sementara, ternak yang dipotong paksa akibat PMK berjumlah 8 ekor.

Hingga saat ini, pemerintah terus berupaya menanggulangi wabah penyakit yang menyerang hewan ternak berkuku belah tersebut.

Pelbagai upaya terus dilakukan.

Satu di antaranya, melakukan pengawasan ketat lalulintas hewan ternak. Kemudian memberlakukan karantina dan pengobatan apabila ada temuan hewan yang diduga terpapar.

Di samping itu, DP3 Sleman juga telah melakukan penyuntikan vaksin PMK terhadap 3.100 ternak. 

Baca juga: PMK di DI Yogyakarta Tembus 7.046 Kasus, Tertinggi Ada di Sleman dengan 3.609 Kasus

Program vaksinasi hewan ternak ini telah diluncurkan di Kabupaten Sleman pada Sabtu (25/6/2022) di Srunen, Glagaharjo, Cangkringan.

Pada hari pertama berhasil disuntikkan sebanyak 100 dosis.

Selanjutnya, pada tanggal 28 Juni ada 1.080 dosis. 

Tanggal 29 Juni 957 dosis dan 30 Juni 963 dosis.

Total keseluruhan, 3.100 dosis. 

Menurut Suparmono, vaksinasi tahap pertama itu, diprioritaskan pada sapi perah.

Namun demikian, dalam pelaksanaannya, menyasar juga pada sapi potong.

Sebab, dalam beberapa kandang komunal yang didatangi oleh petugas vaksinator di wilayah Cangkringan, Pakem, Ngemplak, Kalasan, Depok, Sleman, dan Ngaglik bukan hanya berisi sapi perah saja, tetapi ada juga sapi potong sehingga diikutsertakan untuk divaksin. 

"Pada akhirnya tidak bisa sapi perah tok. Tapi, ada juga sapi potong. Karena di kandang komunal, sapi perah jejer (bersebelahan) sama sapi potong maka diselesaikan sekalian, daripada mindo gaweni (mengulang lagi)," terang Suparmono.  

Lebih lanjut, Mantan Panewu Cangkringan ini mengatakan, program vaksinasi PMK di Sleman berjalan sesuai target yang ditetapkan.

Yaitu, selesai sebelum tanggal 5 Juli.

Sebab, dalam pelaksanaannya, para petugas yang terbagi dalam 16 tim,--di mana satu tim  terdiri dari 3 dokter hewan, paramedis dan petugas input data,-- bergerak serentak dalam satu komando. 

Kemudian, titik yang akan dituju disesuaikan dengan laporan dari Puskeswan di masing-masing wilayah.

Baca juga: Dapat Jatah 300 Dosis, Pemkab Bantul Mulai Suntikkan Vaksin PMK pada Ternak

Sebelum berangkat, para petugas vaksinator juga telah mendapat pembekalan di Posko induk di Puskeswan Cangkringan.

Satu komando ini, menurut Suparmono yang membuat pelaksanaan vaksinasi PMK tahap pertama di Sleman berjalan sesuai harapan.

Di samping itu, dibantu juga dengan peran Babinsa dan Bhabinkamtibmas di masing-masing wilayah. 

"Yang sedikit agak ribet adalah input datanya. Makanya, kemarin petugas yang ada dilapangan mencatat data sementara, kemudian data itu dilaporkan ke Kabupaten. Nah, tim di Kabupaten ini yang selanjutnya melaporkan ke isikhnas," kata dia. 

Plt. Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, DP3 Sleman drh Nawangwulan mengatakan, vaksinasi PMK tahap pertama di Sleman berjalan sesuai target berkat peran semua pihak.

DP3 Sleman, kata dia, mengerahkan semua tenaga yang ada.

Mulai dari tenaga medis, paramedis maupun veteriner.

Kemudian dibantu sumberdaya manusia dari Babinsa, Bhabinkamtibmas, PDHI, satgas PMK UGM dan ISPI. 

"Alhamdulillah, tanggal 30 Juni, (3.100 dosis vaksin) selesai semua," kata dia.

Baca juga: Tekan Penyebaran PMK, DPRD DIY Dorong Percepatan Vaksinasi Ternak Sebelum Iduladha

Setelah vaksin tahap pertama selesai sesuai dengan target, Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman mulai fokus juga pada pengawasan hewan ternak menjelang pelaksanaan Iduladha .

Sejumlah pedagang ternak dikabarkan telah meminta surat permohonan rekomendasi agar bisa mendatangkan ternak dari luar daerah. 

Sekda Sleman Harda Kiswaya meyakini, kebutuhan hewan kurban di Sleman yang sebelumnya kurang nantinya bakal tercukupi.

Sebab, para pedagang terus bergerilya mencari tambahan untuk memenuhi kekurangan ternak kurban.

Pihaknya pun mengaku sudah dua kali bertemu para peternak dan pengusaha hewan kurban di Sleman .

Hasilnya, menurut dia, yang dikeluhkan para pedagang bukan kekurangan hewan ternak tetapi bagaimana mendapatkan SKKH bisa lebih cepat. 

"Kaitannya ini, kami sudah koordinasi dengan Pemerintah Provinsi. Dan, insyaallah sudah sangat bagus pelayanannya," kata dia.( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved