Berita Bantul Hari Ini

Dapat Jatah 300 Dosis, Pemkab Bantul Mulai Suntikkan Vaksin PMK pada Ternak

Pemkab Bantul melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) mulai memberikan vaksin PMK untuk ternak yang sehat. Peluncuran vaksinasi untuk

Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
istimewa
Wakil Bupati Bantul Joko Purnomo menyuntikkan vaksin PMK untuk sapi di Kelompok Ternak Pandan Mulyo, padukuhan Ngentak, Kalurahan Poncosari, Kapanewon Srandakan, Rabu (29/6/2022) 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Pemkab Bantul melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) mulai memberikan vaksin PMK untuk ternak yang sehat.

Peluncuran vaksinasi untuk menekan penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) dilaksanakan di Kelompok Ternak Pandan Mulyo, padukuhan Ngentak, Kalurahan Poncosari, Kapanewon Srandakan, Rabu (29/6/2022).

Kepala DKPP Bantul, Joko Waluyo memaparkan, PMK mulai menyebar di Bantul sejak awal bulan Mei dan sampai saat ini untuk Kabupaten Bantul telah terjadi 2.242 kasus dengan ternak yang mati 11 ekor dan ternak yang dipotong paksa 57 ekor.

Baca juga: PMK di DI Yogyakarta Tembus 7.046 Kasus, Tertinggi Ada di Sleman dengan 3.609 Kasus

" ternak yang telah sembuh dari penyakit itu 386 ekor dari populasi ternak sapi yang ada di Kabupaten Bantul sekitar 72.000 lebih hampir dengan populasi ternak kambing domba hampir 160.000," ujarnya.

Dengan demikian, jika dipresentasi maka kasus PMK di Kabupaten Bantul masih kecil.

Lebih lanjut ia memaparkan bahwa DKPP Bantul mendapatkan alokasi vaksin untuk antisipasi wabah PMK sebanyak 300 dosis.

Vaksin tersebut akan disebar di lima Kapanewon yang masih aman dari PMK yakni Kapanewon Srandakan, Pajangan, Kasihan, Pandak, Sanden.

"Dan dari 2.242 kasus PMK ini, ada tujuh kapanewon yang zona merah yaitu Pleret, Piyungan, Banguntapan, Jetis, Pundong, Imogiri dan Kretek. Jadi Bantul timur kondisinya merah, Alhamdulillah Bantul barat hijau. Tapi tidak sampai Sedayu, karena Sedayu warnanya sudah warna oranye,"  tuturnya.

Sementara itu Wakil Bupati Bantul Joko Purnomo dalam kesempatan itu mengapresiasi kinerja dari pemerintah pusat hingga DKPP Bantul yang tanggap melakukan pergerakan cepat, tak hanya menyembuhkan ternak yang terpapar PMK tetapi juga dengan vaksinasi bagi ternak yang masih sehat agar tidak tertular.

"Sapi kita ada 72 ribu yang kena PMK sebanyak 2.242 ekor. Sementara ketersediaan vaksin baru 300 dosis. Harapan kami, mohon periode kedua seandainya vaksin turun, Bantul dapat diprioritaskan," ucapnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY, Sugeng Purwanto menjelaskan bahwa pihaknya baru menerima vaksi pada Kamis malam pekan lalu.

Baca juga: Adukan Nasib Desanya yang tertimbun Pasir, 3 Warga Lumajang Jalan Kaki ke Jakarta Temui Presiden

"DIY mendapat alokasi cuma 4.800 dosis, sementara Bantul dengan berbagai pertimbangan baru dapat alokasi 300 dosis. Arahan dari pak menteri untuk vaksin memang dikhususkan terlebih dahulu sapi perah karena sapi perah merupakan sumber pendapatan kelompok harian. Sapi perah biasanya dipelihara dalam jangka panjang, kalau sapi potong begitu dewasa langsung dijual untuk dipotong," urainya.

Ia berharap agar seluruh pihak termasuk peternak untuk terus berhati-hati pasalnya penularan PMK ini sangat cepat bahkan virus ini disebutnya bisa terbawa angin hingga 60 Km.

"Yang penting lalu lintas hewan bukan dari wilayah merah dan dengan persyaratan khusus disertai surat keterangan sehat," pungkasnya. (nto)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved