Berita Kota Yogya Hari Ini

Adukan Nasib Desanya yang tertimbun Pasir, 3 Warga Lumajang Jalan Kaki ke Jakarta Temui Presiden

Supangat (52), Nur Kholik (41), dan Masbud (36). Aksi jalan kaki tersebut dilakukan untuk mengadukan nasib warga yang terdampak erupsi Gunung Semeru .

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/ Christi Mahatma Wardhani
Tiga warga Sumber Wuluh, Candipuro, Lumajang, Supangat (52), Nur Kholik (41), dan Masbud (36) berjalan kaki dari Lumajang ke Jakarta untuk bertemu Presiden RI, Joko Widodo, Rabu (29/06/2022) 

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Tiga warga Desa Sumber Wuluh , Candipuro, Lumajang nekat melancarkan aksi Jalan Kaki dari Lumajang ke Jakarta untuk bertemu Presiden RI, Joko Widodo

Ketiganya ialah Supangat (52), Nur Kholik (41), dan Masbud (36). Aksi jalan kaki tersebut dilakukan untuk mengadukan nasib warga yang terdampak Erupsi Gunung Semeru .

Supangat mengatakan Kali Regoyo yang menjadi jalur lahar dingin Gunung Semeru ditambang oleh sebuah perusahan penambang pasir.

Baca juga: Peringatan Cuaca BMKG Besok Kamis 30 Juni 2022, Potensi Hujan Deras dan Angin di Sejumlah Wilayah

Perusahaan tersebut kemudian membuat tanggul di tengah sungai. 

Ia khawatir tanggul tersebut akan menghambat aliran lahar dingin

"Kami sudah lapor ke desa, polsek, polres, bahkan sudah ke Bupati, kami juga ke DPRD. Tetapi nyatanya tidak terjadi perubahan apa-apa. Kami khawatir tanggul tersebut akan membahayakan keselamatan kami," katanya saat ditemui di Tugu Jogja , Rabu (29/06/2022).

Benar saja, pada 4 Desember 2021 lalu terjadi Erupsi Gunung Semeru .

Akibatnya Lahar Dingin yang terhambat tanggul - tanggul tersebut berbelok ke Desa Sumber Wuluh

Desa tersebut kemudian tertimbun oleh pasir dan batu-batu. Bahkan ada belasan korban jiwa akibat peristiwa tersebut. 

"Karena di Lumajang tidak didengar. Akhirnya memutuskan Jalan Kaki ke Istana Merdeka untuk bertemu presiden," sambungnya.

Ia mulai Jalan Kaki pada Selasa (21/06/2022) lalu sekitar pukul 02.30 dini hari.

Seminggu kemudian, ia sampai di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Lelah, tentu ia rasakan, bahkan ia juga mengalami kram kaki.

Kendati demikian, hal itu tak menyurutkan keinginannya untuk sampai ke Jakarta . 

Baca juga: Sri Mulyani Perkirakan Klaten Butuh 70 Ribu Dosis Vaksin PMK untuk Sapi

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved