Peternak di Gunungkidul Disarankan Transaksi Secara Daring untuk Tekan Potensi Penularan PMK
Saat ini para peternak di Gunungkidul diarahkan untuk melakukan transaksi secara daring untuk menekan penularan PMK
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Berbagai upaya kini tengah dilakukan untuk menekan penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak di Gunungkidul.
Salah satunya dalam hal transaksi jual-beli hewan ternak.
Pengelola Pasar Hewan Siyono, Playen, Gunungkidul, Isnaning Suindarti, menyampaikan saat ini para peternak diarahkan untuk melakukan transaksi secara daring.
"Sekarang ini proses jual-beli kami arahkan lewat pesan WhatsApp," ujar Isnaning, Minggu (19/06/2022).
Menurutnya, proses transaksi ternak di pasar hewan membuat potensi penyebaran PMK kian meningkat.
Sedangkan jika secara daring (online), maka transaksi cukup dilakukan dari kediaman masing-masing.
Pihak pasar pun kini telah membuat grup percakapan berisi 70 pedagang sebagai anggotanya.
Melalui grup inilah para pedagang melakukan penawaran ternak yang hendak dijual ke pembeli.
"Jadi negosiasinya bisa secara daring ini, kalau sudah sepakat, ternak tinggal diambil langsung dari rumah penjual ternak," jelas Isnaning.
Transaksi jual-beli ternak daring ini menurutnya pun sesuai imbauan dari Dinas Perdagangan (Disdag) Gunungkidul.
Upaya itu terutama lebih digencarkan saat aktivitas pasar hewan ditutup sementara selama 2 pekan, belum lama ini.
Tak hanya urusan transaksi, Isnaning mengatakan grup percakapan juga dimanfaatkan untuk menyampaikan informasi terkait PMK.
Mulai jumlah kasus terkini hingga cara penanganannya.
"Dokter hewan juga jadi anggota grup agar peternak mudah melapor jika ada indikasi PMK," katanya.
Pembeli ternak di Gunungkidul pun kini juga lebih memilih membeli ternak langsung dari petani di pedesaan.