Pemanfaatan Aplikasi Google Meet Sebagai Media Pembelajaran
Metode daring ini menjadi salah satu point terpenting yang menjadi prioritas utama pemerintah.
Tersedia fitur whiteboard untuk menampilkan materi belajar.
Lalu ersedia fitur perekaman dengan tujuan untuk menampilkan ulang kegiatan belajar yang telah berjalan.
Tersedia fitur raise hand untuk menginterupsi atau mengajukan pertanyaan.
Selanjutnya tersedia fitur background untuk mengganti latar belakang video sehingga tidak terganggu dengan keadaan yang ada di belakang video dan kegiatan belajar menjadi lebih fokus.
Serta tersedia fitur live chat.
Semua fitur tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh dosen dan mahasiswa untuk mendukung kegiatan belajar yang berlangsung secara daring atau dalam jaringan selama masa pandemi covid-19.
Tujuan dari pemanfaatan aplikasi Google meet ini untuk menggantikan kegiatan belajar secara tatap muka dengan bantuan media audio video telekonferensi dapat tercapai dengan baik.
Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) responden dengan rata-rata 3,6.
Namun, hal ini masih terbatas pada pembelajaran mengenai teori, belum praktek kerja.
Kegiatan belajar mengajar berbasis praktek kerja membutuhkan alat dan bahan yang terletak di satu tempat khusus, misalkan di dalam sekolah.
Selain keterbatasan alat dan bahan, juga dibutuhkan keterampilan yang semestinya dilakukan secara langsung.
Aplikasi Google Meet terbukti telah membantu proses pembelajaran secara daring melalui komunikasi secara telekonferensi yang mudah digunakan.
Masih tersedia fitur lain seperti terjemahan teks audio, jadi apabila dosen bersuara pelan atau terdapat gangguan suara yang masuk ke device peserta, mahasiswa dapat mengaktifkan fitur terjemahan langsung tersebut.
Sebagai pendukung kegiatan belajar mengajar, dosen juga dapat mengintegrasikan Google Meet dengan Google Classroom, Gmail, Google Kalender, Google Spreadsheet, Google Drive, atau Google Keep. (*)