Telat Menstruasi Belum Tentu Hamil, Ini 8 Kemungkinan Alasan Lainnya
Terlambat datang bulan belum tentu pertanda hamil, ada banyak alasan lain yang bisa melatarbelakangi masalah siklus datang bulan yang tak teratur.
Penulis: Alifia Nuralita Rezqiana | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM - Setiap wanita pasti pernah mengalami telat menstruasi atau datang bulan.
Banyak wanita yang langsung panik saat telat menstruasi. Sebab, mereka mengira telat menstruasi tersebut disebabkan oleh kehamilan.
Padahal, ada banyak alasan lain yang melatarbelakangi periode menstruasi yang tak stabil.
Dikutip Tribunjogja.com dari laman Healthline, Sabtu (30/4/2022), berikut delapan kemungkinan alasan yang bisa membuat wanita telat menstruasi:
1. Stres
Stres berlebih bisa menyebabkan Anda kehilangan hormon penting yang bisa berdampak pada siklus menstruasi.
Stres juga mempengaruhi rutinitas harian Anda dan mempengaruhi bagian otak yang bertanggung jawab untuk mengatur siklus menstruasi, yaitu hipotalamus.
Seiring berjalannya waktu, jika tidak segera ditangani, stres dapat menyebabkan penyakit atau kenaikan maupun penurunan berat badan secara tiba-tiba.
Nah, kenaikan dan penurunan berat badan drastis yang terjadi mendadak tersebut bisa mempengaruhi siklus haid Anda.
Tidak hanya terlambat haid, stres bahkan bisa membuat Anda tidak haid sama sekali dalam sebulan atau lebih.
Baca juga: Cara Menghitung Masa Subur Setelah Haid untuk Mengontrol Kehamilan
2. Berat badan terlalu rendah
Wanita yang mengalami gangguan makan, seperti anoreksia nervosa atau bulimia, mungkin mengalami keterlambatan menstruasi.
Jika berat tubuh seorang wanita ada di kisaran 10 persen di bawah berat badan wanita normal, hal ini bisa mengubah kinerja tubuh dan berpengaruh pada berhentinya proses ovulasi.
Agar siklus menstruasi lancar, sebaiknya Anda menjalani pengobatan untuk mengatasi gangguan makan sehingga berat badan kembali normal.
Baca juga: Britney Spears Umumkan Kehamilan Ketiga di Usia 40
3. Obesitas
Sama seperti berat badan rendah yang dapat menyebabkan perubahan hormonal, begitu juga dengan kelebihan berat badan alias obesitas.
Kelebihan berat badan bisa membuat siklus menstruasi Anda tidak teratur.
Untuk itu, usahakan agar Anda mempertahankan berat badan ideal. Tidak hanya bagi kesehatan sistem reproduksi, tetapi juga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
4. Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
Sindrom ovarium polikistik (PCOS) adalah suatu kondisi yang menyebabkan tubuh Anda memproduksi lebih banyak hormon androgen pria.
Akibat ketidakseimbangan hormon itulah, kista akan terbentuk di ovarium. Hal ini bisa membuat ovulasi tidak teratur, sehingga Anda terlambat menstruasi.
Bahkan, pada sebagian kasus, PCOS bisa membuat siklus menstruasi Anda benar-benar berhenti total.
Jika mengalami hal yang tidak biasa, jangan ragu untuk segera berkonsultasi ke dokter.
Baca juga: Jangan Ada Stigmatisasi, Ibu Perlu Tingkatkan Edukasi Menstruasi kepada Anak Perempuan
5. Penggunaan alat kontrasepsi
Anda bisa mengalami perubahan siklus menstruasi saat Anda mengaktifkan atau menonaktifkan alat kontrasepsi seperti pil KB.
Sebab, pil KB mengandung hormon estrogen dan progestin yang mencegah ovarium melepaskan sel telur.
Diperlukan waktu hingga enam bulan setelah menghentikan konsumsi pil KB agar siklus menstruasi Anda bisa lancar lagi.
Jenis kontrasepsi lain seperti yang dimasukkan dalam tubuh atau disuntikkan ke dalam tubuh juga dapat menyebabkan keterlambatan menstruasi.
Baca juga: Apakah Cairan yang Keluar Sebelum Orgasme Bisa Picu Kehamilan? Ini Penjelasannya
6. Penyakit kronis
Perubahan siklus menstruasi bisa disebabkan oleh sejumlah penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit celiac.
Perubahan gula darah memiliki hubungan dengan perubahan hormonal. Karena itu, diabetes yang tidak terkontrol dengan baik dapat menyebabkan menstruasi jadi tidak teratur.
Sementar aitu, penyakit celiac bisa menyebabkan peradangan yang berakibat pada kerusakan usus kecil. Hal ini dapat menghalangi tubuh menyerap nutrisi penting.
Akibatnya, Anda jadi terlambat menstruasi.
7. Perimenopause dini
Kebanyakan wanita mulai menopause antara usia 45 hingga 55 tahun.
Namun, ada juga wanita yang sudah mengalami gejala menopause sekitar usia 40 tahun atau lebih awal. Hal ini disebut sebagai perimenopause dini.
Artinya, persediaan sel telur semakin menipis. Inilah yang menyebabkan Anda terlambat haid atau tidak haid sama sekali dalam sebulan.
8. Masalah pada kelenjar tiroid
Kelenjar tiroid yang terlalu aktif atau kurang aktif bisa menjadi penyebab mengapa Anda terlambat atau tidak menstruasi sama sekali.
Tiroid memiliki peran mengatur metabolisme tubuh Anda. Karena itu, jika ada masalah pada kelenjar tiroid, kadar hormon Anda juga dapat terpengaruh.
Biasanya, penyakit pada kelenjar tiroid dapat diobati dengan pengobatan tertentu. Setelah menjalani perawatan untuk mengatasinya, menstruasi Anda kemungkinan akan kembali normal.
Baca juga: Tenang, Vaksin Covid-19 Tak Mempengaruhi Siklus Menstruasi
Itulah delapan alasan yang bisa menjadi penyebab Anda terlambat menstruasi atau tidak menstruasi sama sekali dalam sebulan.
Jadi, alasannya tidak hanya hamil saja, ya. Ada kemungkinan lain yang melatarbelakangi keterlambatan menstruasi yang Anda alami.
Sebagai catatan, sebaiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan dan perawatan tepat apabila mengalami gejala-gejala berikut ini:
- Pendarahan hebat yang tidak biasa
- Demam
- Sakit atau nyeri parah
- Mual dan muntah
- Pendarahan yang berlangsung lebih dari tujuh hari
- Pendarahan setelah memasuki masa menopause dan sudah tidak menstruasi selama setahun
( Tribunjogja.com / Alifia Nuralita Rezqiana )