Mutiara Ramadhan Tribun Jogja LDNU DIY
Ramadan Bulan Kesabaran
Satu momen kesyukuran yang tak terkira ketika kita dipertemukan kembali dengan bulan suci Ramadan. Bulan penuh berkah, rahmat, dan ampunan.
Satu hal yang perlu kita renungkan, kemudian apakah ada di antara kita orang yang terbentuk karakter kesabarannya setelah Ramadan. Demikian ini sangat tergantung pada kualitas puasanya. Jika kualitas puasanya bagus maka ia bisa mendapatkan kesabaran. Tapi kalau kualitas puasanya buruk, setelah Ramadhan ia tidak akan memeroleh sifat sabar itu, bahkan kembali melakukan hal-hal yang dilarang agama.
Dengan sifat sabar, perintah Allah bisa dijalankan dengan baik. Larangan Allah bisa dihindari secara maksimal. Dengan kesabaran itu pula seseorang bisa menjalani kehidupan dengan bagus, bahkan akan memperoleh pahala yang besar atas sifat tersebut.
Sehingga apabila seseorang sudah mendapatkan karakter sabar, ia akan memeroleh pahala yang penuh tanpa terhitung. Sebab dengan kesabaran, keimanan seseorang akan semakin tinggi dan berkualitas.
Ibadah puasa menciptakan kesabaran. Falsafah inilah yang harus diresapi, direnungi, dan diamalkan. Sehingga kesabaran sebagai hikmah dari puasa biasa didapatkan. Kemudian menjadikan seseorang semakin arif dan bijaksana, serta tidak mudah tergesa-gesa dalam melaksanakan aktivitas kehidupan
Dengan demikian, seseorang yang sanggup memiliki karakter sabar, ia akan semakin baik dan dalam pergaulan dengan masyarakat. Akhlaknya semakin positif. Kualitas ibadahnya kepada Allah terus bertambah baik dan istikomah. Dan semua itu bisa kita peroleh dari kekhusyukan melaksanakaibadah puasa dengan seluruh rangkaian ibadah yang ada di dalamnya. Semoga. (*)